Gempa Sulbar
Pegadaian Kantor Wilayah VI Makassar Kirim Bantuan ke Sulbar
PT Pegadaian (Persero) Kanwil VI Makassar menyerahkan Bantuan Bina Lingkungan Masyarakat Terdampak Bencana Gempa Sulbar
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Pegadaian (Persero) Kanwil VI Makassar menyerahkan Bantuan Bina Lingkungan Masyarakat Terdampak Bencana Gempa Bumi di titik pengungsian di Sulawesi Barat (Sulbar).
Penyerahan bantuan dilaksanakan di Rumah BUMN Kabupaten Mamuju dan Majene.
Tempat tersebut juga menjadi posko siaga bencana gempa bumi sekaligus dapur umum.
Penanggung jawab Posko BUMN di Kabupaten Mamuju, Agus Dwi, menerima langsung bantuan tersebut.
"Saya mewakili warga Mamuju mengucapkan terimakasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan Pegadaian," katanya, Senin (18/1/2021).
Bantuan tersebut, kata dia, akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk masyarakat luas.
"Semoga Mamuju bisa segera pulih kembali,” ujarnya.
Rincian bantuan yang diberikan adalah 110 sak beras berukuran 5 kg, 30 sak beras berukuran 10 kg, 60 dus mie instan, 100 pcs makanan kaleng, 133 pcs roti, 21 buah selimut berukuran 150 cm, 20 buah tikar berukuran besar dan 10 buah tikar berukuran kecil.
Selain itu, terdapat juga makanan untuk bayi beserta obat-obatan yang dibagikan.
Pemimpin Wilayah PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar, Zulfan Adam menyebutkan, penyaluran bantuan ke daerah terdampak merupakan prioritas sejak gempa bumi terjadi.
“Hari ini tim dari Pegadaian Kanwil VI Makassar sudah sampai di Mamuju setelah sebelumnya menyerahkan bantuan di Majene," ucapnya.
Menurutnya, bantuan ini salah satu bentuk dukungan Pegadian kepada korban bencana gempa bumi.
"Kami memastikan bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi musibah ini," katanya.
Ia menambahkan, bencana gempa bumi di Sulawesi Barat juga menyebabkan Kantor Cabang Pegadaian di Mamuju mengalami kerusakan.
Sementara itu, enam outlet lain masih berstatus tutup sementara menunggu situasi yang lebih kondusif.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 6,2 skala richter di Kabupaten Mamuju dan Majene Sulbar Jumat (15/12021) dini hari lalu menyebabkan masyarakat mengungsi di dataran lebih tinggi.
Hal ini menyebabkan puluhan warga meninggal dunia. Selain itu, ribuan warga lainnya kehilangan tempat tinggal. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit