Gempa Sulbar
Hanya Dapat Bantuan Mie Instan, Pengungsi Gempa di Ulumanda Mulai Gatal dan Batuk
Pasca gempa bumi 6,2 SR mengguncang wilayah Sulawesi Barat (Sulbar), warga masih bertahan di tenda pengungsian.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Sudirman
TRIBUN - TIMUR. COM, MAJENE --Pasca gempa bumi 6,2 SR mengguncang wilayah Sulawesi Barat (Sulbar), warga masih bertahan di tenda pengungsian.
Salah satunya di posko pengungsian Kecamatan Ulumanda.
Selama berada di tenda darurat, sejumlah anak anak dan orang dewasa mulai merasakan batuk dan gatal gatal dan flu.
"Sudah ada yang alami keluhan seperti batuk dan gatal gatal, " Kata Camat Ulumanda, Arif kepada tribun, Minggu (17/1/2021) malam.
Arif belum mengetahui para pengungsi sehingga mengalai batuk dan gatal.
Ia hanya berharap pemerintah mencarikan solusi terkait kondisi kesehatan para pengungsi.
Selain masalah kesehatan, kebutuhan mendesak yang diperlukan para pengungsi adalah tenda pengungsian.
Karena keterbatasan tenda, pengungsi terpaksa berdesak desakan dalam sebuah tenda.
Arif mengaku hampir 100 warga Kecamatan Ulumanda meninggalkan rumahnya ke tempat pengungsian.
Selain karena rumah rusak, warga juga khawatir akan adanya gempa susulan yang lebih besar.
Kebutuhan lain kata Arif adalah logistik bahan makanan berupa beras. Stok beras para pengungsi disampaikan mulai menipis.
Sementara bantuan yang masuk selama ini hanya mie instan dan air mineral.
"Stok beras pengungsi sangat menipis sekali kasian. Kami berharap secepatnya ada bantuan, " Harapnya.
Arif menduga bantuan tertahan di posko induk Kabupaten dan belum mendistribusikan ke kecamatan.