Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gempa Sulbar

Gempa, Warga Mamuju Mengungsi ke Mamasa Sulbar

Sedikitnya, ada dua titik tempat pengungsian didirikan warga di Desa Aralle Utara, Kecamatan Aralle. 

Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Imam Wahyudi
zoom-inlihat foto Gempa, Warga Mamuju Mengungsi ke Mamasa Sulbar
TRIBUN TIMUR/SEMUEL
Pasca gempa susulan berkekuatan Magnitudo 6.2 SR mengguncang wilayah Kabupaten Majene, pada Jumat (15/1/2021) dini hari tadi, sejumlah warga mulai mengungsi ke Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. 

TRIBUNMAMASA.COM, ARALLE - Pasca gempa susulan berkekuatan Magnitudo 6.2 SR mengguncang wilayah Kabupaten Majene, pada Jumat (15/1/2021) dini hari tadi, sejumlah warga mulai mengungsi ke Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. 

Dari pantauan Tribunmamasa.com, sejumlah tenda pengungsian mulai didirikan warga yang kebanyakan dari Mamuju di wilayah Kecamatan Aralle, pada sore tadi. 

Tenda pengungsian didirikan warga di depan rumah kerabatnya di pinggir jalan poros 

Sedikitnya, ada dua titik tempat pengungsian didirikan warga di Desa Aralle Utara, Kecamatan Aralle. 

Tenda pengungsian ini terpantau mulai diisi oleh warga baik orang tua maupun anak-anak yang terdampak gempa susulan yang melanda wilayah Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju.

Kepala Desa Aralle Utara, Andi Swadi, mengatakan, sejak pagi hingga sore, warga yang berasal dari berbagai daerah di Pesisir Mamuju mulai mendirikan tenda pengungsian. 

Menurutnya, warga memilih mengungsi setelah menerima informasi akan adanya gempa susulan yang lebih besar yang berpotensi menimbulkan tsunami. 

Namun ia belum bisa memastikan berapa jumlah pengungsi hingga saat ini, lantaran pihaknya belum melakukan pendataan. 

Ada kemungkinan kata dia, warga yang mengungsi berpotensi bertambah. 

"Saya belum bisa pastikan berapa jumlah pengungsi karena kita masih dalam kondisi panik, sehingga belum dilakukan pendataan," terang Andi Swadi petang tadi. 

Bahkan dikatakan Andi Swadi, gempa yang mengguncang wilayah Sulbar, getarannya sangat dirasakan di daerahnya. 

Karenanya, saat gempa, ia panik hingga menyebabkan lututnya cidera. 

"Saya juga cidera karena lari keluar rumah saat gempa," katanya. 

Dia berharap agar pemerintah daerah memberi perhatian bagi warga yang mengungsi khususnya bantuan bahan makanan. 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved