Bincang Kampus Virtual
Boneka hingga Orangtua Jadi Pasien Mahasiswa Kedokteran saat Kuliah Online
Mahasiswa semester lima FK Unhas, Ilma Rasyidah dalam kesempatan itu menyampaikan hal yang berbeda
Penulis: Rudi Salam | Editor: Imam Wahyudi

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bincang Kampus kembali dihadirkan Tribun Timur, Jumat (15/1/2021).
Kali ini membahas perkuliahan mahasiswa fakultas kedokteran di masa pandemi Covid-19.
Di seri #26 ini hadir sebagai narasumber Ilma Rasyidah Budi Taufiq, Mahasiswa Pendidikan Dokter Unhas dan Nur Arifa Chapsa, Mahasiswi Pendidikan Dokter UMI.
Acara yang disiarkan secara langsung melalui YouTube dan Facebook Tribun Timur ini dipandu oleh Munawwarah Ahmad.
Mahasiswa semester lima FK Unhas, Ilma Rasyidah dalam kesempatan itu menyampaikan hal yang berbeda dengan kuliah online.
Pertama kata dia, dari segi sarana dan prasarana untuk melakukan latihan skill.
"Jadi di rumah memanfaatkan barang-barang yang ada dibuatkan video," ujarnya.
"Kemudian kumpul-kumpul dengan teman-teman tidak ada, diskusi dan belajar bareng tidak ada," sambungnya.
Misalnya dalam latihan menginfus, Ilma melakukan sendiri di rumah.
"Dengan boneka dengan pasien-pasien yang di rumah. Yang jadi contoh orang di rumah," katanya.
Dalam menjalankan praktik, Ilma juga turut dibantu oleh orangtuanya.
"Kadang orang tua menawarkan jadi pasien. Mau dibantu apa, saya lakukan apa. Orang tua membantu. Semisal pura-pura datang dengan keluhan ini. Terus kita terus kita tanya-tanya sudah berapa lama, dan sebagainya. Itu kita video. Seolah-olah berada di ruang praktik," ceritanya.
Hal yang sama juga dilakukan mahasiswi semester lima UMI Makassar, Nur Arifa.
"Sepupu biasa bantu saya, suruh jadi pasien saya. Biasa saya pakai boneka. Kayak skillnya berbicara jadi kita memakai sepupu. Kalau misal suntik-suntik saya pakai boneka," jelasnya.
Nur Arifa menjelaskan bahwa di UMI, praktikum dilakukan dengan menonton video.
"Nanti kita bikinkan laporan. Hampir sama di kampus. Tadi di kampus kita lihat langsung. Sekarang melalui video. Jadi kita suruh nonton video dan buat video untuk diri ta. Biasa adik saya suruh bantu video, biasa sepupu. Tergantung bagaimana videonya," tuturnya.
Dalam menjalankan praktikum, mereka menggunakan peralatan seadanya di rumah.
"Kita gunakan alat yang mirip. Seperti infus kita manfaatkan barang-barang di rumah. Nanti di video kita jelaskan ini adalah infus, ini adalah ini," cerita Ilma.
Begitupun yang dilakukan Nur Arifa yang memanfaatkan peralatan seadanya.
"Biasa pakai botol air, apapun kita pakai. Kita bikin ilustrasi. Kita sebutkan di video," jelas Nur Arifa.