Terminal Daya dan Mallengkeri Tak Terurus, Begini Penjelasan Dirut PD Terminal Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Status dua terminal di Makassar, Terminal Regional Daya (TRD) dan Terminal Mallengkeri tak kunjung mendapat kepastian.

Pasalnya, ada rencana pengalihan ke pemerintah provinsi dan pusat. 

Akibatnya, pengelolaan dua terminal yang masih dikelola Pemerintah Kota Makassar ini tampak tak terurus dan terbengkalai.

Menanggapi hal ini, Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Terminal Makassar, Metro Arsony, Rabu (13/1/2021) mengatakan Terminal Daya masih terikat dengan kontrak PT Kalla Inti Karsa (KIK).

“Ada perintah BPK untuk melakukan renovasi dan masih tahap perampungan, sementara kita tunggu hasilnya,” ujarnya.

Saat ini, pihaknya menunggu evaluasi dari Pemerintah Kota Makassar sebagai owner PD Terminal, terkait dengan renovasi sarana.

Sementara untuk Terminal Mallengkeri, katanya, memiliki situasi yang rumit karena menurunnya fungsi terminal. 

Namun, ia tetap akan mencoba melakukan pelayanan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Tugas kami berusaha menata kembali bisnisnya, karena kalau menata terminal susah, kalau menata bisnis masih ada harapan,” jelasnya.

Menurutnya, akan ada revolusi pengelolaan dengan melibatkan banyak pihak. 

Seperti melakukan pembersihan dan penertiban terhadap pihak-pihak yang tidak tertib dalam menjalankan kewajibannya.

“Penurunan fungsi terminal akibat lemahnya regulasi kalau sudah ditegakkan regulasi semua akan normal kembali,” tuturnya.(*)

Laporan Wartawan tribun-timur.com, AM Ikhsan