Tribun Enrekang
Selama 2020, BPBD Enrekang Catat 40 Kejadian Bencana dan 2 Korban Jiwa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Enrekang, mencatat ada 40 kali bencana terjadi di Kabupaten Enrekang selama 2020.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Sudirman
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Enrekang, mencatat ada 40 kali bencana terjadi di Kabupaten Enrekang selama 2020.
Bencana tersebut terdiri dari tanah longsor 19 kejadian, angin puting beliung 11 kejadian dan kebakaran 4 kejadian.
Selain itu adapula bencana jembatan ambruk 2 kejadian, orang hilang 2 kejadian, banjir 1 kejadian dan pohon tumbang 1 kejadian.
Dari tujuh jenis bencana tersebut, bencana longsor yang paling banyak yakni sebanyak 19 kali dan angin puting beliung 11 kali.
Hal tersebut disampaikan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Enrekang, Ajis Frinka saat dikonfirmasi TribunEnrekang.com, Rabu (13/1/2020).
Menurutnya, jumlah bencana yang terjadi di tahun 2020 menurun jika dibandingkan pada tahun 2019 lalu yang mencapai 54 kali.
Frinka mengungkapkan, bencana tanah longsor merupakan bencana yang tersebar merata di beberapa kecamatan.
"Selama 2020, peristiwa bencana memang sedikit menurun di Enrekang, paling banyak adalah tanah longsor," kata Frinka.
Ia menjelaskan, tahun ini dari 40 bencana yang terjadi, terdapat dua korban yang meninggal dunia yakni bencana orang hilang di Kecamatan Maiwa dan Alla'.
"Jadi memang ada korban jiwa dua orang, tapi itu masuk dalam bencana insidentil yaitu orang tenggelam dan orang hilang, kalau bencana alam lain tak ada korban," ujarnya.
Sementara Kepala BPBD Enrekang, Abdullah, mengatakan seluruh personelnya akan selalu siap siaga bencana tahun 2021 ini.
"Seluruh personel kami harus siap hadapi bencana, kita sudah siapkan personel jaga 24 jam untuk antisipasi jika sewaktu-waktu ada bencana yang terjadi," jelasnya.
Abdullah pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada akan bencana apalagi saat ini telah memasuki musim hujan.
"Kita imbau masyarakat tetap waspada akan bencana, terutama longsor karena gunung kita sudah banyak gundul karena pembukaan lahan yang massif," tuturnya.
(tribunenrekang.com)
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, @whaiez