RDP di DPRD Mamuju Ricuh
Kronologi RDP Anggota DPRD Mamuju Berakhir Ricuh, Diawali Legislator Hanura Tolak Penundaan Pilkades
Rapat Dengar pendapat (RDP) yang digelar pimpinan DPRD Mamuju berlangsung ricuh, Rabu (13/1/2021).
Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU -- Rapat Dengar pendapat (RDP) yang digelar pimpinan DPRD Mamuju berlangsung ricuh, Rabu (13/1/2021).
Kericuhan terjadi setelah Anggota DPRD Mamuju mempertanyakan penjadwalan RDP yang menyepakati pembatalan Pilkades.
RDP pembahasan Pilkades yang digelar pada Selasa 12 Januari kemarin, dengan kesepakatan penundaan Pilkades hingga Juni mendatang.
Anggota Fraksi Hanura, Mervie Parasan kemudian bersikeras jika RDP tidak mempunyai hak untuk membatalkan Pilkades yang akan digelar Februari ini.
“Secara kewenangan DPRD tidak punya hak untuk membatalkan Pilkades, karena ini hak perogratif Bupati,”kata Marvie.
Sejumlah anggota DPRD Mamuju lainnya kemudian mempertanyakan perihal ketidak hadiran Mervie dalam RDP yang digelar kemarin.
“Rapat kan sudah kita gelar kemarin, kenapa bapak tidak hadir,” tutur Masramjaya anggota DPRD PAN.
Ketua Komisi I DPRD Mamuju, Sugianto mengatakan, seharusnya semua pihak fokus pada subtansi pembahasan rapat, sehingga bisa kondusif.
“Ada apa ini, rapat kita gelar kemarin dan mereka tidak hadir. Kemudian pembahasannya diluar dari subtansi dan melebar kemana-mana, apa hubungannya Pilkada dan Pilkades coba," ujar Sugianto.
Langkah penundaan diusulkan sebagai fungsi pengawasan DPRD, sehingga pengambilan keputusan tidak diambil sewenang-wenang.
Keadaan semakin memanas setelah Marvie berdiri dengan nada emosi berbicara dalam forum.
Anggota DPRD lainnya pun ikut berdiri karena merasa tersinggung.
Keadaan memanas, Masram memajui Marvie dengan emosi. Anggota DPRD lainnya ikut berdiri bermaksud melerai. B
ahkan Masram melempari muka Marvie menggunakan botoh air mineral yang ada di atas meja.
Keadaan tidak berbuntut panjang karena kedua anggota DPRS yang bersitegang dilerai oleh anggota DPRD lainnya.
Rapat pun dibubarkan secara terpaksa yang dipimpin ketua DPRD Aswar Anshari Habsi.(tribun-timur.com).