Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harun Yahya Divonis 1.075 Tahun: Pemerkosa, Penipu, serta Punya 1.000 Pacar & Gadis-gadis 'Kittens'

Sederet kasus Harun Yahya divonis 1.075 tahun. Mulai dari pmerkosa, penipu, serta punya 1.000 pacar dan gadis-gadis 'Kittens'. Berikut selengkapnya!

Editor: Sakinah Sudin
Hürriyet Daily News
Sederet kasus Harun Yahya yang divonis 1.075 tahun: Pemerkosa, Penipu, serta Punya 1.000 Pacar dan Gadis-gadis Kittens 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Harun Yahya kini sedang jadi perhatian di jagat maya.

Dia bukan sosok panutan, namun pelaku tindak kriminal kelas kakap.

Sederet kasus Harun Yahya divonis 1.075 tahun. Mulai dari pmerkosa, penipu, serta punya 1.000 pacar dan gadis-gadis 'Kittens'. Berikut selengkapnya!

Adnan Oktar alias Harun Yahya, adalah sosok penceramah asal Turki yang sempat populer di Indonesia pada tahun 2000-an.

Dia dikenal sebagai penceramah yang membawakan isu-isu Islam dan sains, antara lain penolakan terhadap Teori Evolusi Charles Darwin, sentimen anti Yahudi, dan teori konspirasi tentang adanya organisasi tersembunyi yang mengendalikan tatanan dunia.

Mengutip Daily Sabah, Senin (11/1/2021) pengadilan Istanbul menjatuhkan vonis 1.075 tahun penjara bagi Adnan Oktar, atas berbagai tuntutan, mulai dari spionase hingga pelecehan seksual.

"Turkish televangelist sentenced to 1,075 years for sex crimes," demikian kicauan di akun situs berita TheGuardian.com @guardian.

Pria berusia 64 tahun itu ditangkap bersama kelompok pengikutnya pada 2018, dalam sebuah operasi penangkapan berskala nasional.

Gembong kriminal dan pelecehan seksual

Sederet kasus Harun Yahya yang divonis 1.075 tahun: Pemerkosa, Penipu, serta Punya 1.000 Pacar dan Gadis-gadis Kittens
Sederet kasus Harun Yahya yang divonis 1.075 tahun: Pemerkosa, Penipu, serta Punya 1.000 Pacar dan Gadis-gadis Kittens (Hürriyet Daily News)

Oktar dijatuhi hukuman penjara, setelah diputuskan bersalah atas berbagai tuduhan, seperti mendirikan dan memimpin organisasi kriminal, spionase politik atau militer, dan membantu organisasi teroris Gulenist Terror Group (FETO).

Dia juga divonis bersalah atas pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, pelecehan seksual, perampasan kebebasan seseorang, penyiksaan, gangguan atas hak pendidikan, merekam data pribadi, dan membuat ancaman.

Jaksa penuntut mengatakan, geng yang dipimpinnya telah terlibat dalam skema rekrutmen sejak akhir 1990-an, dan melibatkan pencucian otak terhadap para perempuan muda.

"Organisasi tersebut menggunakan anggotanya yang tampan untuk menipu gadis dan wanita muda. Anggota tersebut memperkosa atau melecehkan wanita secara seksual, dan diperas terlebih dahulu oleh anggota yang berpura-pura bahwa hubungan intim mereka direkam dalam video. Mereka juga dicuci otak dengan dalih ajaran agama," kata jaksa dalam dakwaan.

Memakai nama alias Harun Yahya, Adnan Oktar mulai mendulang popularitas sebagai pemimpin sebuah kelompok relijius kecil di Universitas Istanbul pada tahun 1980-an.

Oktar berusaha menarik minat pemuda Istanbul yang kaya dan berpengaruh, dengan membawa nama Islam.

Mengutip Hurriyet Daily News, sepak terjang Adnan Oktar itu terdokumentasikan dalam buku berjudul The Mahdi Wears Armani: An Analysis of The Harun Yahya Enterprise yang ditulis oleh Anne Ross Solberg, dan dipublikasikan oleh Sodertorn University di Swedia.

Oktar semakin populer setelah menyuarakan sentiman anti Yahudi, anti Freemason, anti Komunis, dan serangkaian teori konspirasi lainnya.

Puncaknya, pada 1987, Oktar, dengan nama Harun Yahya, menerbitkan buku setebal 550 halaman berjudul Judaism and Freemasonry.

Buku itu berisi argumentasi Oktar yang mengatakan bahwa kaum Yahudi dan Freemason telah berhasil menyusup ke institusi negara Turki, dan berupaya untuk mendegradasi moral, spiritualitas, dan relijiusitas warga Turki.

Buku itu sangat laris, hingga dicetak hampir 100.000 kali.

Namun, tidak lama setelah kemunculan buku itu, Oktar ditahan oleh pemerintah Turki atas tuduhan mengampanyekan revolusi teokratik.

Dia mendekam selama 19 bulan di penjara, dan 10 bulan di antaranya dihabiskan di rumah sakit jiwa karena hasil diagnosis menunjukkan bahwa Adnan Oktar mengidap gangguan kepribadian obsesif-kompulsif dan skizofrenia.

Dianggap sebagai Imam Mahdi

Namun demikian, setelah Oktar dibebaskan, kelompok yang dia dirikan terus berkembang, dan mendirikan "Science Research Foundation" (BAV) pada tahun 1990.

Tidak hanya didapuk sebagai pemimpin, banyak orang di lingkaran terdekat Oktar yang tampaknya percaya bahwa dia adalah Imam Mahdi, sosok Juru Selamat dalam Islam yang dinubuatkan akan memerintah dunia sebelum Hari Kiamat dan membersihkan dunia dari kejahatan.

Ketika Oktar mengalihkan fokusnya dari Turki ke pasar internasional pada tahun 2000-an, isu-isu yang dia bawakan juga ikut berubah.

Secara eksplisit, dia menyatakan anti Yahudi, dan mendapuk dirinya sebagai anti-Darwinis.

Oktar secara rutin menyampaikan ceramahnya melalui siaran televisi di kanal pribadinya, A9 TV.

Pada 2007, Oktar menerbitkan sebuah buku setebal 800 halaman berjudul The Atlas of Creation, yang secara tegas menolak teori evolusi Darwin.

Secara sukarela, dia mengirimkan buku seberat 6 kg itu kepada PBB, Kongres Amerika Serikat, dan departemen biologi di seluruh universitas di berbagai belahan dunia.

Punya 1.000 pacar

Dilansir dari Daily Mail, Adnan Oktar juga terkenal gonta-ganti pasangan.

Desember tahun lalu ia mengeklaim punya hampir 1.000 pacar, dan para gadis yang mengelilinginya dia juluki "Kittens" (anak-anak kucing).

Pria yang juga dikenal dengan nama panggilan Adnan Hoca itu disebut televangelis, karena kerap berdakwah di televisi bersama para wanita berpakaian minim.

Di dalam dakwahnya, Harun Yahya menyampaikan kreasionisme dan nilai-nilai konservatif. Para wanita dengan pakaian terbuka dan riasan tebal, mengelilinginya dengan musik ceria di studio TV.

"Ada luapan cinta di hatiku untuk para wanita. Cinta adalah kualitas manusia. Itu adalah kualitas seorang Muslim," katanya dalam sidang pada Oktober 2020.

Adnan Oktar pertama kali mendapat sorotan besar pada 1990-an, ketika diketahui adalah pemimpin sekte yang terlibat berbagai skandal seks.

Salah satu korbannya yang diidentifikasi berinisial CC, bersaksi di pengadilan bahwa Oktar berulang kali melakukan pelecehan seksual kepadanya dan wanita-wanita lainnya.

Beberapa wanita yang diperkosa dipaksa minum pil kontrasepsi, tutur CC dikutip dari Daily Mail, Senin (11/1/2021). Saat rumah Adnan Oktar digeledah polisi, mereka menemukan 69.000 pil kontrasepsi. Oktar mengeklaim pil itu dikonsumsi untuk mengobati penyakit kulit dan gangguan menstruasi.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan Deretan Kasus Harun Yahya: 1.000 Pacar, Gadis-gadis "Kittens", hingga Penipuan.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved