Tribun Makassar
VIDEO: 400 Prajurit Yon Armed 6/3 Kostrad Siap Amankan Perbatasan RI-Timor Leste
400 prajurit Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) 6/3 Kostrad, bakal diberangkatkan ke perbatasan Republik Indonesia (RI)-Timor Leste
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 400 prajurit Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) 6/3 Kostrad, bakal diberangkatkan ke perbatasan Republik Indonesia (RI)-Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
Sebelum diberangkatkan, para prajurit melaksanakan pratugas dan menerima pengarahan oleh Danyon Armed 6/3 Kostrad Mayor Arm Andang Radianto.
Pengarahan itu berlangsung di lapangan markas Batalyon Armed 6-105/Tarik, Jl Andi Mappaodang, Makassar, Senin (11/1/2021) siang.
"Kami ditugaskan menjaga perbatasan darat antara NTT (Nusa Tenggara Timur) khususnya di sektor barat. Di NTT ada dua sektor, timur dan barat, kami dapat di barat," kata Danyon Armed 6/3 Kostrad Mayor Arm Andang Radianto.
Ke 400 prajurit itu, nantinya akan dibagi ke 21 pos pengamanan yang ada di wilayah perbatasan NTT-Timor Leste.
Mayor Arm Andang Radianto yang juga bertindak sebagai komandan satuan tugas (Dansatgas), menegaskan, kehadirannya di perbatasan RI-RDTL tidak hanya menjaga patok atau tapal batas.
Namun, juga bertugas menghadirkan negara dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat NTT, khususnya di wilayah perbatasan.
"Kami hadir ke sana juga mempunyai dua dokter, kemudian sekitar 20 tenaga kesehatan. Kami juga akan memberikan pelayanan kesehatan di perbatasan," ujarnya.
Selain sektor kesehatan, pihaknya juga mengaku telah menyiapkan prajurit yang akan bertugas di sektor pendidikan dan peternakan.
Tujuannya, memajukan taraf pendidikan dan meningkatkan perekonomian warga perbatasan.
"Kami juga siap untuk menjadi tenaga pendidikan di tapal batas NTT. Kemudian kami juga di sana dibekali kemampuan peternakan, jadi kami bisa melatih masyarakat di perbatasan sehingga taraf hidup mereka bisa meningkat," tutur Andang Radianto.
Rencananya, 400 prajurit Yon Armed 6/3 Kostrad akan diberangkatkan, Selasa, 12 Januari besok.
Mereka akan mengamankan wilayah perbatasan selama sembilan bulan ke depan. (*)