DPRD Palopo Minta Manajemen Tim Satgas Covid-19 Diperbaiki
untuk pencegahan Covid-19, Misbahuddin juga meminta kepada pemerintah agar meniadakan perayaan pesta pengantin
Penulis: Arwin Ahmad | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Palopo menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP), Senin (11/1/21) sore.
RDP membahas penanganan Covid-19 yang menghadirkan sejumlah mahasiswa, perwakilan rumah sakit dan Satgas Covid-19.
Dalam RDP itu, salah satu anggota DPRD Palopo, Misbahuddin dari fraksi PKB meminta manajemen Satgas Covid-19 di Palopo diperbaiki.
Mengingat banyak sekali komplain masyarakat beberapa hari terakhir soal penanganan kasus Covid-19 di Kota Palopo.
Seperti kasus komplain masyarakat terhadap penelantaran jenazah pasien Covid-19 oleh RS. Sehingga keluarga pasien terpaksa melakukan penguburan sendiri tanpa didampingi Satgas Penanganan Covid-19.
"Manajemen tim gugus harus diperbaiki," tegas Misbahuddin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo, Taufiq menjelaskan penanganan pasien Covid-19 yang meninggal, tugas RS hanya sampai pemulasaran jenazah hingga sampai ke peti.
"Untuk penguburan, itu masuk wilayah tugas tim Satgas Penanganan Covid-19," jelasnya.
Sementara itu, untuk pencegahan Covid-19, Misbahuddin juga meminta kepada pemerintah agar meniadakan perayaan pesta pengantin. Karena menurutnya keramaian di acara pengantin bisa menimbulkan peningkatan kasus Covid-19.
"Pesta sudah tidak boleh ada yang ramai. Silahkan cukup sampai di KUA saja," ujarnya.
"Saya tidak jamin protokol kesehatan di acara pengantin yang hanya seolah-olah semua, ada air ada sabun, tapi itu tidak bisa menangkis Covid-19 karena tetap menimbulkan keramaian," tambahnya.