TRIBUN TIMUR WIKI
Siapa Kapten Vincent Raditya? Dikata-katai Melanie Subono Karena Buat Konten Jatuhnya Sriwijaya Air
buat konten analisis soal jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Kapten Vincent Raditya disentil Melanie Subono
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Pilot yang akrab disapa Kapten Vincent Raditya ramai jadi perbincangan.
Kontennya banyak direupload oleh akun-akun di sosial media.
Ia membahas tentang jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Bahkan terbaru dia dikata-katai Melanie Subono karena kontennya itu
Dipantau Grid.ID melalui media sosialnya, Melanie Subono memposting layar yang menunjukkan Youtube Vincent Raditya yang tengah melakukan penulusuran di perairan Kepulauan Seribu.
Tak lupa Melanie Subono menuliskan caption yang berisi kritik pedas kepada Vincent Raditya.
"Karet gelang dikasih nyawa. Bikin konten. Sesama pilot padahal," tulis Melanie Subono saat dikutip Grid.ID di Instagram, Senin (11/1/2021).

Di samping itu, Melanie Subono juga membahas perihal pundi-pundi uang yang didapatkan Vincent Raditya demi konten.
"Mbo nunggu seminggu dua minggu dulu gitu bang. Mayan sih duit hasil monitize Youtube nya," tutup Melanie Subono.
Sebelumnya diberitakan, Kapten Vincent Raditya melalui kanal Youtube-nya mengurai analisa terkait data pesawat Sriwijaya Air SJ182 sebelum jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2020).
Adapun analisa tersebut disampaikan Vincent Raditya berdasarkan data Sriwijaya Air SJ 182 yang tertera di situs flightradar24.
Penjelasan tersebut juga disampaikan Vincent Raditya berdasarkan keilmuan serta pengalamannya selama menjadi pilot.
Analisis tersebut disampaikan Kapten Vincent berdasarkan data Sriwijaya Air SJ182 yang tertera di situs flightradar24.
"Saya akan membahas data yang ada di flight radar 24. Saya tidak akan membahas apa kira-kira penyebabnya. Saya hanya membahas, apa data yang ada di flightradar24,"
Dalam videonya, Kapten Vincent juga menguraikan menit demi menit perjalanan pesawat SJ182.
"Data yang ada di flightradar ini bisa saja salah, belum tentu akurat. Ini bukan sesuatu yang pasti, hanya ancer-ancer saja. Tapi, tiba-tiba, tidak sampai 1 menit. Pesawat ini belok dari 46 ke 30 ini sudah 16 derajat off track. Ini sesuatu hal yang sudah cukup mencurigakan," ujar Capt Vincent.
"Kurang dari satu menit, pesawat ini menghadap ke kiri. Sangat drastis dan stip. Heading 339 derajat. Pesawat ini dive down [ketinggiannya berkurang menjadi] 8.900 kaki dari 10.700 kaki. Tiba-tiba kecepatannya 224 knot,"
"Ini ada kemungkinan, indikasi airspeed dia di bawah 200 knot. Artinya di pesawat, clean configuration, sudah cukup berisiko untuk terkena stall," ucap Kapten Vincent.
Siapakah sosok Vincent Raditya?
Dilansir dari Kompas.com, pilot sekaligus vlogger Vincent Raditya atau akrab disapa Capt Vincent pernah menelan pil pahit.
Pasalnya, Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) mencabut lisensi atau izin terbangnya untuk pesawat single engine.
Pencabutan ini dilakukan karena Capt Vincent disebut melanggar peraturan, karena melakukan Zero Gravityterhadap penumpang umum.
Salah satu video yang juga awal dari pencabutan lisensi Capt Vincent adalah saat dia membawa pesulap Master Limbad dalam keadaan Zero Gravitydi 1.500 kaki. Video yang diunggah pada 13 April 2019 itu kini telah ditonton oleh 11 juta orang.
Dalam video yang berjudul "Prank!! Limbad Buka Suara Akhirnya", Capt Vincent mengajak Master Limbad dan dua asistennya naik pesawat Cessna 172, pesawat kecil dengan mesin tunggal.
Setelah lepas landas, dalam video tersebut, Limbad tidak juga berbicara dengan Vincent. Limbad memang terkenal dengan aksinya yang tidak mau berbicara dengan siapapun.
Lalu, Capt Vincent melakukan prank dengan melakukan Zero Gravity terhadap Limbad. "Akhirnya keluar suaranya, kan," kata dia di video itu.
Apa sebenarnya Zero Gravity?
Dalam videonya, Capt Vincent mengatakan keadaan Zero Gravity atau G-Force sebetulnya kerap dialami oleh seseorang, khususnya ketika sedang di dalam pesawat.
Ketika sedang take off, kata Capt Vincent, seseorang bisa merasakan perubahan G-Force. "Yang biasanya kita berada di lingkungan 1 g kalau kita merasakan 1,5 g berarti berat badan kita bisa naik 1,5 kali lipat," katanya dalam video tersebut.
Keadaan seperti itu juga dirasakan ketika pesawat sedang berada di dalam cuaca buruk, dan pesawat mengalami turbulensi. "Tubuh kita seperti didorong ke belakang, itu juga situasi G-Force."
"Selama pesawat dioperasikan dalam konfigurasi normal, tidak masalah," kata Capt Vincent dalam video tersebut. Namun, dalam manuver aerobatik alias akrobat udara, memang diperlukan latihan khusus.
Menurut Kemenhub, manuver Zero Gravity bukan manuver yang normal atau lazim dilakukan dalam penerbangan sipil, karena manuver tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada penumpang, membahayakan dan berpotensi mengakibatkan kecelakaan.
Pilot sekaligus vlogger, Vincent Raditya membenarkan bahwa lisensinya sebagai pilot dicabut Kementerian Perhubungan selaku regulator.
Dalam videonya, Capt Vincent mengatakan keadaan Zero Gravityatau G-Force sebetulnya kerap dialami oleh seseorang, khususnya ketika sedang di dalam pesawat.
Ketika sedang take off, kata Capt Vincent, seseorang bisa merasakan perubahan G-Force. "Yang biasanya kita berada di lingkungan 1 g kalau kita merasakan 1,5 g berarti berat badan kita bisa naik 1,5 kali lipat," katanya dalam video tersebut.
Keadaan seperti itu juga dirasakan ketika pesawat sedang berada di dalam cuaca buruk, dan pesawat mengalami turbulensi. "Tubuh kita seperti didorong ke belakang, itu juga situasi G-Force."
"Selama pesawat dioperasikan dalam konfigurasi normal, tidak masalah," kata Capt Vincent dalam video tersebut. Namun, dalam manuver aerobatik alias akrobat udara, memang diperlukan latihan khusus.
Menurut Kemenhub, manuver Zero Gravity bukan manuver yang normal atau lazim dilakukan dalam penerbangan sipil, karena manuver tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada penumpang, membahayakan dan berpotensi mengakibatkan kecelakaan.
Bisa membeli pesawat dari hasil video di YouTube
Hasil dari konten-konten videonya di YouTube, Capt Vincent bisa membeli pesawatnya sendiri, yaitu Cessna 172. Hal itu dikatakannya dalam videonya yang diunggah dua bulan lalu.
Capt Vincent, yang kini memiliki subscriber 2,4 juta, mengatakan bahwa pesawatnya ini dia persembahkan untuk Roteters, sebutan bagi para subscribernya.
"Hari ini sangat menyenangkan untuk saya, karena ini merupakan pesawat Cessna 172, pesawat pertama yang saya beli dari hasil YouTube, guys," kata Capt Vincent dalam videonya.
Dia kerap berkolaborasi dengan para selebritas dan YouTuber lain untuk menaiki pesawat bermesin tunggal itu. Dia juga mengajak para Roteters yang tertantang ingin mencoba menaikin pesawat tersebut.
Petisi kembalikan lisensi Vicent Raditya
Dicabutnya lisensi terbang Vincent Raditya ini rupanya ditentang oleh sejumlah pihak yang kemudian membuat petisi untuk membela pilot tersebut.
Petisi yang dimulai oleh NAF STUDIO ini ditujukan kepada tiga pihak yakni, Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Captain Avirianto, Kementerian Perhubungan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana Banguningsih Pramesti.
Hingga berita ini diturunkan, jumlah masyarakat yang telah menandatangani petisi adalah 38.397 orang.
Dalam petisi tersebut, disebutkan bahwa Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub seakan tergesa-gesa dan ada indikasi dan upaya Intervensi dari pihak pihak tertentu.
"Dikarenakan putusan ini baru dikeluarkan bulan Mei 2019 pada saat setelah dilakukan investigasi yang menurut penuturan Captain Renata di dalam akun sosial media YouTube Cameo Project ditemukan pelanggaran tersebut," kata petisi tersebut.
Kompas.com/Bangkapos.com