Pemuda Bittuang Tewas Gantung Diri
Kasus Bunuh Diri Marak di Toraja, Begini Solusi dari Psikolog
Kasus Bunuh Diri Marak di Kabupaten Toraja, Sulawesi Selatan Begini Solusi dari Psikolog
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Hasriyani Latif
"Hubungan asmara dan keluarga yang tidak sehat sering menjadi pemicu munculnya hambatan psikologis seseorang untuk melakukan adaptasi mental," tuturnya.
"Jika hal ini berlarut-larut, tidak kunjung selesai dan menjadi akut bisa berpotensi mengarahkan yang bersangkutan mengakhiri hidup dengan cara yang tidak wajar," jelasnya.
Dikatakan, ada beberapa hal yang minimal sebagai langkah untuk menghindari munculnya niat seseorang bunuh diri.
Seperti membangun komunikasi yang baik dalam lingkungan keluarga dan sekitarnya.
Mendorong individu yang mengalami masalah secara terbuka dan suka rela mengutarakan setiap masalahnya, dan bagi keluarga lainnya hindari perilaku menghakimi, kemudian perlihatkan perilaku empati.
Tanggap dan solutif terhadap masalah yang dialami anggota keluarga.
Secara khusus dibutuhkan penanganan secara serius dengan pemberian edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental.
"Pentingnya sosialisasi promosi kesehatan jiwa atau mental kepada masyarakat di Toraja Utara dan Tana Toraja menurut saya sangat perlu untuk dilaksanakan atau ditingkatkan serta dimaksimalkan," tuturnya.
Andi Tajuddin juga mengatakan jika tidak ada halangan Fakultas Psikologi UIT akan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) bersama dosen, mahasiswa dan alumni asal Toraja.
"Kalau memungkinkan, sebagai bentuk turut peduli kesehatan mental terhadap masyarakat di Toraja, kita rencana memberikan edukasi mental terutama di daerah yang berpotensi mengalami masalah psikologi" pungkasnya.(*)
Laporan Kontributor Tribuntoraja.com, @b_u_u_r_y