Sriwijaya Jatuh
Inikah Firasat Istri Captain Afwan Pilot Sriwijaya Air Sebelum Kecelakaan, Terjadi Setelah 15 Tahun
Pesawat Sriwijaya Air tujuan Jakarta-Pontianak jatuh pada Sabtu (9/1/2021) lalu. Pesawat diperkirakan terjatuh di sekitar Kepulauan Seribu.
TRIBUN-TIMUR.COM - Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 meninggalkan luka mendalam bagi pihak keluarga.
Pesawat Sriwijaya Air tujuan Jakarta-Pontianak jatuh pada Sabtu (9/1/2021) lalu.
Pesawat diperkirakan terjatuh di sekitar Kepulauan Seribu.
Namun setelah 4 jam mengudara pesawat tiba-tiba hilang kontak.
Pesawat Sriwijaya Air ini dipilot oleh Captain Afwan yang terbilang cukup senior di bidang penerbangan.
Afwan (55) pilot Sriwijaya Air SJ 182 diketahui telah menjadi seorang pilot komersil selama 34 tahun sejak lulus dari TNI Angkatan Udara (AU) pada 1987.
Iqbal Zulmie yang merupakan keponakan dari Kapten Afwan mengaku, om nya itu memang terlihat menyenangi profesinya sebagai sopir dari burung besi itu.
Sebelum mengabdi di Sriwijaya Air, Iqbal mengatakan Afwan merupakan pilot dari beberapa maskapai tanah air seperti Garuda Indonesia, Adam Air, Batavia Air, dan Lion Air.
Kedekatan dirinya dengan om yang menjadi korban jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan SJ 182 itu pun berbeda dengan om-om nya yang lain.
"Beliau yang mengajarkan saya bagaimana kalau menjadi pilot, beliau yang dukung saya untuk jadi pilot," papar Iqbal kepada wartawan di kediaman Afwan, Bumi Cibinong Endah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/1/2021).
Pilot pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu bernama Kapten Afwan.
Dia tercatat pernah menjadi penerbang TNI Angkatan Udara.
Kapten Afwan merupakan alumni Ikatan Dinas Pendek (IDP) IV Tahun 1987.
"Capt Afwan adalah Penerbang TNI AU periode 1987-1998, beliau terbang di Skadron Udara 4 dan Akadron Udara 31. Alumni dari IDP IV tahun 1987," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Indan Gilang, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/1/2021).
Indan menambahkan, pesawat tersebut juga mengangkut keluarga dari Kadislog Lanud Supadio Kol Tek Ahmad Khaidir.