Cuplikan Cerita Ikatan Cinta RCTI - Mulai Jenuh Selalu Disikapi Dingin Aldebaran, Andin Tak Mampu

TRIBUNTIMURWIKI.COM- Setiap orang punya batas kesabaran.

Hal itulah yang dirasakan oleh Andin.

Seperti cerita Ikatan Cinta RCTI tadi malam

Setelah tiga bulan lamanya terus bertahan dengan sikap Aldebaran yang selalu dingin padanya, kini ia mulai jenuh.

Al tetap kekeh mempertahankan sikap dinginnya.

Namun di satu sisi, Aldebaran juga mencintai Andin dan takut kehilangan.

Hal itu digambarkan pada episode Ikatan Cinta yang tayang Jumat (8/1/2021).

Saat Andin sudah mulai yakin membuka pintu hati Aldebaran, nampaknya tetap tak menemui titik temu.

Pasalnya, Al tetap gengsi mengungkapkan cintanya pada Andin.

Hal itu dilakukannya mengingat Andin adalah pembunuh adiknya, Roy.

Padahal Elsa lah yang membunuh Roy, bukan Andin.

Andin pun tak tahan dengan sikap Al.

Ia merasa kebingungan untuk bisa membuktikan agar Al bisa mencintainya dengan tulus.

Malam itu saat hendak tertidur, Andin berpikir bisa mendapatkan cinta Al seutuhnya.

Ternyata tidak sama sekali.

Al tetap kekeh bertahan untuk membalas dendam.

Andin pun hanya bisa menangis terisak.

Bahkan saat pagi hari, ia tak ikut sarapan bersama Mama Rossa, Reyna, dan Aldebaran.

Merasa tak enak hati pada Andin, Al pun kembali ke kamar dan mengajak Andin untuk mengantar Reyna ke sekolah.

Andin pun mengatakan pada Al, jika ia sudah lelah bertahan.

Al hanya terdiam.

Andin juga menyebutkan bahwa, selama ini apa yang dilihat oleh orang lain tentang rumah tangga mereka semuanya salah besar.

Andin tak pernah bahagia.

Andin pun bersiap untuk mengantarkan Reyna ke sekolah.

Di perjalanan Andin hanya terdiam.

Al pun merasa bersalah, atas sikap Andin yang mulai tak biasa.

Bahkan Andin tak lagi memberi salam pada Al.

Melihat Andin yang tak memberinya salam, Al pun berusaha untuk mengembalikan sikap Andin.

Ia mengajak Andin pergi ke resteron mewah, sayangnya cara tersebut tak disambut baik.

Bahkan Andin dibelikan berbagai macam barang bermerek oleh Al.

Andin malah semakin benci pada Al karena menganggapnya seperti wanita matre.

Andin pun pergi, ia menangis.