Sriwijaya Air Jatuh
Ada di Manifest Sriwijaya Air Jatuh, Mulyadi dan Makrufatul Y Srianingsih Baru Menikah 50 Hari
Mantan Ketua Umum PB HMI, Mulyadi P Tamsir dan istrinya, Makrufatul Yeti Srianingsih berada di manifes Sriwijaya Air SJ-182. Mereka baru menikah.
TRIBUN-TIMUR.COM- Mantan Ketua Umum PB HMI, Mulyadi P Tamsir berada di dalam manifest Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu 9 Januari 2021. Disebutkan, sriwijaya air jatuh di laut di sekitar Kepulauan Seribu.
Pesawat sriwijaya air hilang kontak pukul 14.39 WIB.
Disebutkan, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak dipastikan hilang kontak saat baru saja lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu 9 Januari 2021.
Area hilang kontak antara Pulau Laki dan Pulau Lancang.
Tim penyelamat sudah mendapatkan serpihan kabel, rambut dan serpihan daging di sekitar tempat dugaan sriwijaya air jatuh di laut.
Total penumpang dan crew sebanyak 62 orang.
Hal itu sudah dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita dalam tayangan Kompas TV.
Dalam pesawat sriwijaya air jatuh tersebut ada juga Ketua OKK Partai Hanura, Mulyadi P Tamsir dan istrinya, Makrufatul Yeti Srianingsih.
“Salah satu yg meninggal jatuhnya pesawat mantan ketua PB HMI priode 2016 - 2018 yg juga ketua OKK DPP HANURA bersama istrinya,” tulis broadcast WhatsApp dari Ketua MPI KNPI Sulsel, Imran Eka Saputra, Sabtu 9 Januari 2021.
Mulyadi P Tamsir dan Makrufatul Yeti Srianingsih baru menikah 20 November 2020 lalu.
Mereka menikah Meranti Ballroom Mercure Hotel, Jl Ahmad Yani, Kota Pontianak.
Usia pernikahan Mulyadi P Tamsir dan Makrufatul Yeti Srianingsih baru menginjak 50 hari.
Baca juga: Ketua OKK Partai Hanura dan Mantum PB HMI Mulyadi P Ada di Manifest Pesawat Sriwijaya Air SJ 812
Baca juga: SEJARAH Sriwijaya Air Terbang Perdana 10 November 2003: Salah Satu Rutenya Jakarta Pontianak
Hilang Kontak di Ketinggian 11.000 Kaki
Pesawat dengan registrasi PK-CLC itu melayani rute penerbangan Jakarta - Pontianak, Kalimantan Barat atau Bandara Intenasional Soekarno-Hatta - Bandara Internasional Supadio.
Pesawat diketahui sempat mengudara pada ketinggian 11.000 kaki sampai 13.000 kaki di atas permukaan laut, namun berhenti di sekitar 11 mil laut sebelah Barat Laut Bandara Internasional Soekarno-Hatta, di atas Kepulauan Seribu.
Pantauan KompasTekno pada situs Planespotters.net, PK-CLC adalah pesawat jenis Boeing 737-500 dengan nomor produksi (Manufacturers Serial Numbers) 27323.
Pesawat tersebut pertama kali melakukan uji terbang pada 13 Mei 1994, dan dipakai oleh Sriwijaya Air selama 8 tahun.
Sebelumnya, pesawat yang sama pertama kali digunakan oleh maskapai AS, Continental Air Lines, kemudian dipakai oleh maskapai AS, United sejak Oktober 2010.
Baru pada Mei 2012, pesawat dioperasikan oleh Sriwijaya Air.
Berikut adalah spesifikasi pesawat B737-500 PK-CLC Sriwijaya Air, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Airfleets, Sabtu (9/1/2021).
Registrasi: PK-CLC
Serial number: 27323
Tipe: Boeing 737-500
Mesin: 2 buah CFMI CFM56-3C1 T
erbang perdana: 13/05/1994
Umur pesawat: 26,7 tahun
Konfigurasi: Kelas ekonomi 112 penumpang
Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 dilaporkan hilang kontak setelah take off dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Sabtu (9/1/2021) sore.
Pesawat dengan registrasi PK-CLC tersebut melayani rute Jakarta-Pontianak.(*)
Baca juga: Foto-foto Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 PK-CLC yang Jatuh di Kepulauan Seribu, Data Manifest
Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ 812 Berusia 26 Tahun, Pengamat: Sudah Usia Lanjut