Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Guru Besar Unhas Positif Covid19

Kabar Baik,Guru Besar Unhas Prof RazakThaha Sudah Sehat,Prof Idrus Paturusi:Harus Lebih Sinergi Lagi

Prof Razak Thaha satu dari belasan Guru Besar Unhas Positif Covid-19 dan guru besar yang positif covid-19 sudah dinyatakan sehat.

Editor: AS Kambie
alfian/tribun-timur.com
Prof Idrus Paturusi saat menjadi narasumber saat wawancara virtual eksklusif bersama Tribun Timur, Rabu (27/5/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Kabar baik. Guru Besar Unhas Prof Razak Thaha sudah sehat. Prof Razak Thaha dinyatakan sudah bersih dari Covid-19 dan diizinkan kembali ke rumah, Kamis (6/1/2021.

Diberitakan sebelumnya, belasan Guru Besar Unhas Positif Covid-19 dan dosen senior di Makassar terkonfirmasi positif Covid-19. Kebanyakan para Guru Besar Unhas Positif Covid-19 bersama istri. Prof Razak Thaha menjalani isolasi sejak Senin (28/12/2020).

“Hari ini (Kamis, 6/1/2020), saya sudah boleh kembali di rumah,” ujar Prof Razak Thaha.

Dosen senior dan Guru Besar Unhas Positif Covid-19 itu telah menjalani isolasi sesuai protokol kesehatan. “Saya dibolehkan kembali ke rumah setelah isolasi 11 hari,” kata Prof Razak Thaha.

Mantan PJ Wali Kota Unhas Prof Yusran Yusuf dan ekonom senior Sulsel AM Sallatu, Senin (4/1/2021), mengungkap situasi yang melanda belasan Guru Besar Unhas Positif Covid-19 dan guru besar yang positif Covid-19 lainnya di Group WhatsApp Forum Dosen dan Narasumber.

“Mohon didoakan kesembuhan untuk Prof Razak Thaha (Kak Acha) mantan Dekan FKM dan Pasca Unhas dari infeksi Covid. Sekaligus kita doakan semoga guru-guru kita yang lain yang saat ini sedang terinfeksi Covid juga bisa segera pulih kembali. Aaaaminnn,” tulis Ekonom senior Sulsel AM Sallatu di Group WhatsApp Forum Dosen dan Narasumber, Senin (4/1/2021) malam.

Menurut Prof Yusran Yusuf, Guru Besar Unhas dan dosen senior yang terpapar Covid-19 menhalami kondisi berbeda. Ada yang bergejala besar sehingga membutuhkan penanganan serius di rumah sakit.

Termasuk yang bergejala adalah Prof Nuraeni Malawat. Guru Besar emeritus di Fakultas Kedokteran Unhas ini meninggal dunia di Makassar, Rabu (6/1/2021).

Sejumlah dosen senior tak henti mengingatkan di Group WhatsApp dan Narasumber mendoakan belasan guru besar yang positif covid-19 lainnya, antara lain, Prof Razak Thaha, Prof Arsunan Arsin, Prof Syarifuddin Rauf , Dr Basir Palu, Prof Daniel Sampe Payung, Prof Amiruddin Aliah , dan Prof Arsunan Arsin segera pulih dan sehat seperti sediakala.

“Terima kasih. Alhamdulillah, berkat doanya, saya sudah boleh kembali di rumah setelah isolasi 11 hari,” kata Prof Razak Thaha.

Selain Prof Razak Thaha, Guru Besar Unhas yang positif Covid-19 dan guru besar yang positif covid-19 lainnya adalah Prof Syarifuddin Rauf SpA dan istri dr Elly SpRad, Dr dr Basir Palu SpA dan istri dr Misna, Prof Daniel Sampe Payung dan istri, serta Prof Dasril Daud dan istri dr Truly.

Dikonfirmasikan juga Prof Amiruddin Aliah dan istri, Prof Nuraeni Malawat Sp kj dan suami dr Baedah Majid, dr Umar Malinta SpOG, dr Susi Aulina SpS, Prof Arsunan Arsin, Prof Arsyad Thaha, serta Dr dr A Indah Sidin.

“Semoga mereka  diberi kekuatan dan mendapat kesembuhan dari Allah SWT,” ujar Prof Yusran Yusuf.

Maksimalkan 3T

Guru Besar Kedokteran Unhas Prof Irawan Yusuf menegaskan kunci utama mengatasi pandemi Covid-19 ini adalah dengan melakukan secara maksimal 3T, testing, tracing, dan treatment.

Menurut Prof Irawan Yusuf, 3T itu belum optimal dilakukan oleh pihak berwenang.

“Coba saya tanya, kalau ada orang yang terpapar, apakah betul mereka itu di-tracing kepada orang dekatnya atau keluarganya? Ini yang tidak maksimal kita lakukan. Padahal ini adalah hulunya,”  katanya pada Rakor Tim Satgas Covid-19 Unhas secara virtual, Kamis (6/1/2021).

Dekan Fakultas Kedokteran Prof Budu SpM(K) PhD, menjelaskan pertemuan ini dimaksudkan untuk membahas perkembangan terkini pandemi Covid-19 di Sulawesi Selatan dan Kota Makassar, serta langkah spesifik yang akan diambil oleh satgas.

“Kasus saat ini terus meningkat, sementara kesiapan sistem kesehatan kita, baik rumah sakit, tenaga kesehatan, maupun sarana pendukung seperti laboratorium cenderung stagnan. Maka perlu kita ambil langkah taktis, minimal untuk dapat melindungi sivitas akademik Unhas jika ada yang terpapar,” ," ujar Prof Budu.

Masukan dari peserta rapat memaparkan situasi yang kini dihadapi oleh masyarakat dan pemerintah terkait pandemi. Selain kesiapan fasilitas kesehatan yang mulai kewalahan, juga keberadaan tenaga kesehatan yang semakin banyak terpapar Covid-19.

“Kita hampir setiap hari mendengar ada kabar tenaga kesehatan, dokter, dan guru-guru kita yang wafat karena terpapar Covid-19. Ini situasi yang tidak bisa dibiarkan, maka harus kita ambil langkah sinergis yang melibatkan semua pihak,” kata Prof Idrus Paturusi yang turut serta dalam pertemuan tersebut.

Para pihak sepakat bahwa upaya mengatasi pandemi ini seharusnya melibatkan semua pihak secara terus-menerus dan berkelanjutan, mulai dari penerapan protokol kesehatan hingga pengetesan dan pengobatan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved