Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bursa Kapolri

Kapolri Jenderal Idham Azis Ingatkan Jokowi Soal Masa Pensiun dan Penggantinya, Reaksi Komisi III

Bukan hanya itu, Idham Azis juga berani  meminta agar Jokowi segera memproses penggantinya sebagai Kapolri.

Editor: Ansar
KOMPAS TV
Kapolri Jenderal Idham Azis surati Presiden Jokowi di jelang pensiun, bocoran isi surat. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis nekat mengingatkan masa pensiunnya akan habis ke Presiden Joko Widodo.

Bukan hanya itu, Idham Azis juga berani  meminta agar Jokowi segera memproses penggantinya sebagai Kapolri.

Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan memuji sikap Idham Azis yang telah mengingatkan Jokowi.

“Itu merupakan salah satu perwujudan sikap Promoter (Profesional, Modern dan Terpercaya)," kata Arteria kepada wartawan di Jakarta, Rabu (6/1/2021).

Tidak hanya itu, politisi PDI Perjuangan ini melihat apa yang dilakukan Idham Azis menunjukan bahwa sosok jenderal asal Bugis itu tulus bekerja dan mengabdi kepada negara.

Untuk itu, Arteria berharap sikap Idham Azis ini dapat dijadikan contoh bagi pajabat lain.

"Pak Idham sangat menunjukan sikap tulus bekerja yang hanya mengabdi kepada negara dan bangsa," katanya.

"Karena banyak juga yang mau pensiun malah cawe-cawe, manuver untuk minta di perpanjang," pungkas Arteria. 

Kapolri Idham Azis secara resmi mengajukan surat pemberitahuan akan memasuki pensiun pada Februari 2021 mendatang.

Surat itu diberikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 4 Januari 2021 lalu.

Dalam surat tersebut, orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu tidak menyebut nama calon pengganti Kapolri.

“Ya benar, Bapak Kapolri sudah ajukan surat ke Presiden yang isinya pemberitahuan kalau umur beliau sudah 58 tahun," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono.

"Dan terhitung tanggal 1 Februari 201 memasuki purna bakti. Ini sesuai UU Polri 2/2002,” lanjut Argo.

Argo menjelaskan, surat pemberitahuan tersebut diberikan kepada Presiden Jokowi melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

“Surat tersebut sudah diserahkan kepada Mensesneg Pratikno," pungkasnya. 

Calon Pengganti belum jelas

Memasuki hari ke-7 Januari 2021, bursa pengganti Kapolri Jenderal Idham Azis belum menemui titik terang padahal 01 Polri akan pensiun 1 Februari 2021. 

Meski belum ada nama yang disetor Presiden Jokowi, ada beberapa nama mencuat. Meliputi Komjen Gatot Eddy Pramono, Komjen Boy Rafli Amar dan Komjen Agus Andrianto dari angkatan 1988 dan 1989. 

Namun ada juga nama Irjen Fadil Imran yang mentereng dan dikabarkan segera naik pangkat bintang 3 ke Komjen. 

Terkait tiga nama di atas, siapa yang paling kaya berdasarkan laporan harta ke KPK?

Berikut harta kekayaan tiga jenderal yang disebut-sebut sebagai sosok kuat pengganti Idham Azis dalam bursa calon Kapolri:

1. Komjen Pol Gatot Eddy Pramono

Gatot Eddy Pramono kini menjabat sebagai Wakapolri dan Wakil Ketua Pelaksana II Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).

Namanya disebut sebagai calon kuat Kapolri pengganti Idham Aziz.

Jenderal kelahiran Solok, Sumatera Barat, 28 Juni 1965 ini berpengalaman dalam bidang reserse.

Sebelum menjadi orang 02 di Polri, Gatot Eddy Pramono menjabat Kapolda Metro Jaya.

Dalam LHKPN-nya per 2 November 2020, Gatot Eddy Pramono memiliki harta kekayaan senilai Rp 10.784.282.700.

Asetnya berupa tanah dan bangunan menyumbang sebagian besar harta kekayaan Gatot Eddy Pramono.

Gatot memiliki delapan bidang tanah dan bangunan yang berada di Jakarta Barat, Bogor, Tangerang, hingga Sukabumi.

Aset lainnya adalah empat unit mobil senilai Rp 1.968.000.000. Koleksi mobil termahalnya adalah Toyota Land Cruiser tahun 2013 yang bernilai Rp 903 juta.

Gatot Eddy Pramono juga masih memiliki aset lain berupa kas dan setara kas sebesar Rp 1.566.682.700.

2. Komjen Pol Boy Rafli Amar

Boy Rafli Amar kini menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang diangkat Jokowi pada 6 Mei 2020.

Karier Boy Rafli Amar mirip seperti mantan Kapolri, Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian yang melejit setelah menjabat sebagai Kapolda Papua.

Perbedaannya, Boy lebih banyak dikenal sebagai Humas Polri.

Boy Rafli Amar lahir di Jakarta pada 25 Maret 1965 sekaligus lulusan Akpol 1988 yang berpengalaman dalam bidang reserse.

Dalam LHKPN-nya per 16 Oktober 2020, Boy Rafli Amar memiliki total harta kekayaan mencapai Rp 6.451.502.663.

Aset berupa tanah dan bangunan juga menyumbang sebagian besar harta kekayaan Boy Rafli Amar.

Boy Rafli Amar memiliki 11 bidang tanah dan bangunan yang berada di Jakarta Selatan dan Lebak dengan nilai Rp 4.901.434.000.

Aset lain yang dimiliki Boy Rafli Amar adalah harta bergerak lainnya yang nilainya mencapai Rp 760 juta.

Boy Rafli Amar juga masih memunyai tiga unit mobil dengan nilai Rp 692.942.000.

Terakhir, Boy Rafli Amar memiliki aset berupa kas dan setara kas sebesar Rp 241.184.663.

3. Komjen Pol Agus Andrianto

Komjen Pol Agus Andrianto menjabat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam).

Pria lulusan Akpol 1989 ini diketahui berpengalaman dalam bidang reserse.

Sebelum menjadi Kabaharkam, Agus Andrianto menjabat Kapolda Sumut menggantikan Komjen Firli Bahuri yang menjadi Ketua KPK.

Agus lahir di Blora, Jawa Tengah, 16 Februari 1967.

Agus sangat terkenal ketika menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada 2016, tatkala menangani kasus penistaan agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Berdasarkan LHKPN yang diserahkan ke KPK, Agus Andrianto terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 19 Desember 2011.

Saat itu, Agus Andrianto masih menjabat sebagai Kepala Bagian Reserse Mobile (Kabagresmob) Biro Pembinaan dan Operasional (Robinops) Bareskrim Polri.

Per 2011, Agus Andrianto memiliki harta kekayaan sebesar Rp 2.797.350.000.

Rinciannya, ia memiliki satu bidang tanah di Jakarta Selatan dengan nilai Rp 2.548.350.000.

Aset lainnya adalah mobil Toyota Corolla dengan nilai Rp 60 juta.

Harta bergerak lainnya yang dimiliki Agus Andrianto sebesar Rp 16 juta serta giro dan setara kas sebesar Rp 173.000.000.

Bila dibandingkan tahun ini, kekayaan Agus Andrianto bisa jadi lebih besar atau lebih kecil dari kekayaannya per 2011.

Dengan demikian, di antara ketiga jenderal yang disebut sebagai calon Kapolri, yang paling kaya adalah Wakapolri Gatot Eddy Pramono.

Disusul Boy Rafli Amar dan Agus Andrianto bila merujuk pada daftar harta kekayaan per 2011.

Soal Irjen Fadil Imran

Pihak Mabes Polri membenarkan Jenderal Idham Azis ajukan permohonan pengganti dirinya sebagai Kapolri, kepada Presiden Joko Widodo, Senin 4 Januari 2021.

Anggota Komisi III DPR RI Supriansa Mannahawu mengatakan, Jenderal Idham Azis memasuki masa pension Januari 2021 ini dan sepertinya tidak akan diperpanjang lagi masa pengabdiannya sebagai Kapolri.

Anggota DPR RI sekampung dengan Jenderal Idham Azis itu, mengatakan banyak jenderal polisi yang lagi bersinar.

Mereka ada di level bintang dua dan berpeluang naik ke bintang, Irjen Pol menjadi Komjen Pol.

Termasuk Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

Irjen Fadil Imran memang bersinar sejak dimutasi dari Kapolda Jawa Timur menjadi Kapolda Metro Jaya.

Terutama saat ketegasannya terhadap Habib Rizieq Shihab menyebar di media.

Anak buah Kapolri Idham Azis ini tetap bersinar meski diserang netizen.

Bahkan, jenderal asal Gowa, Sulawesi Selatan, Irjen Fadil Imran, disebut berpeluang segera menjadi komjen.

“Masih banyak kader-kader kepolisian yang lain yang memiliki kemampuan untuk posisi Kapolri. Sejumlah Kapolda berbintang dua juga dipandang memiliki karier yang bisa saja dalam waktu dekat bisa menempati posisi bintang tiga seperti Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, dan lain-lain," kata Supriansa Mannahawu.

Selain Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Supriansa Mannahawu juga menyebut Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Kapolda Kaltim Irjen Herry Rudolf Nahak, Kapolda Sultra Irjen Yan Sultra Indrajaya, dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam. Anak buah Kapolri Idham Azis ini juga disebut berpeluang segera menjadi bintang tiga, komjen.

Sang Bos, Jenderal Idham Azis, sendiri dinilai Supriansan Mannahawu sudah “berakhir”  awal Tahun Baru 2021 ini.

Ditanya apakah Jenderal Idham Azis sudah harus pensiun awal tahun Baru 2021 ini, Supriansa Mannahawu, menjawab, “Bukan harus pensiun tapi memasuki masa pensiun pada bulan januari 2021.”

Apa masih memungkinkan "diperpanjang" masa jabatannya, seperti biasanya kepala dinas? Supriansa Mannahawu menjawab tegas, “Jika saya memperhatikan sampai saat ini belum ada pembahasan tentang perubahan aturan yang mengatur untuk posisi itu, maka saya yakin tidak ada perpanjangan.”

(Tribunnews/Kompas/Tribuntimur)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ingatkan Masa Pensiun ke Presiden, DPR Sebut Sikap Idham Azis Perwujudan Promoter

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved