Kabar Buruk buat Nadiem Makarim Mendikbud Era Jokowi dan Anies, Nasib Miris Murid SD Erlindawati
Kabar buruk buat Nadiem Makarim Mendikbud era Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, nasib murid SD Erlindawati memiriskan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar buruk buat Nadiem Makarim Mendikbud era Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, nasib murid SD Erlindawati memiriskan.
Dampak pandemi Covid-19 membuat para orang tua yang ekonominya terhempas, merasa kelabakan.
Seperti yang dialami Erlindawati, yang kesulitan membayar SPP anak keduanya yang bersekolah di SD Terpadu Putra 1 Jakarta.
Bahkan, anaknya yang duduk di kelas 4 SD ini terpaksa dikeluarkan ( drop out ) dari sekolah.
"Dampak pandemi ini cukup membuat ekonomi saya turun drastis. Saya tidak bisa membayar SPP anak saya mulai bulan April hingga saat ini," kata dia, Selasa (5/1/2021).
Sebetulnya, ia sudah mendatangi sekolah dan mengatakan akan bertanggung jawab melunasi SPP anaknya.
"Saya katakan, bahwa saya bertanggung jawab sepenuhnya, tanpa meminta keringanan. Saya komitmen dan koperatif setiap kali diajak komunikasi sekolah," kata dia.
Ibu rumah tangga ini, menyebutkan SPP anaknya jika ditotal ada sekitar Rp 13 juta.
Dengan rincian, per bulan yang dibayarkan Rp 1.085.000.
"Malah, tahun ajaran baru ini kok naik menjadi Rp 1.250.000. Padahal, ini juga masih pandemi," keluhnya.
Diminta melunaskan SPP tiga hari saja
Kronologisnya sendiri cukup panjang.
Permintaan pelunasan SPP diterima Indah pada 11 Desember 2020 lalu.
"Dalam keterangannya, tiga hari setelah surat dilayangkan, SPP harus lunas. Saya kaget sekali. Darimana cari uang banyak dalam waktu tiga hari? Saya coba komunikasi dengan Kepsek dan dijanjikan akan di proses ke yayasan," ujar perempuan yang akrab disapa Indah ini.
Surat per tanggal 11 Desember ini, diakui Indah menjadi surat pertama dari sekolah.