Malam Tahun Baru di Makassar
Tentara Jaga Losari,Edaran Gubernur Nurdin Abdullah,Sulsel Hattrick Larang Petasan-Mercon TahunBaru
Kebijakan malam tahun baru tanpa mercon-petasan sudah dijadikan imbauan Pemprov Sulsel dalam tiga tahun terakhir berturut-turut, hattrick.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSR – Corona benar-benar telah merampas segalanya. Coron penyebab kematian orang-orang yang kita cintai. Corona telah membatasi kita beribadah di masjid, gereja, vihara, klenteng, dan pura. Corona telah menyebabkan kita meninggalkan Salat Jumat. Bahkan corona menyebabkan umrah dan haji batal dilaksanakan.
Kini corona akan menjauhkan kita dari perayaan tahun baru. Beberapa saat lagi dunia merayakan pergantian tahun 2020 ke 2021 atau tahun baru. Tapi corona memaksa dunia untuk tidak merayakan malam pergantian tahun kali ini.
Corona telah memaksa Gubernur Nurdin Abdullah mengeluarkan surat edaran melarang perayaan tahun baru di Sulsel. Anjungan Pantai Losari Ditutup, Losari dijaga tentara,
Malam Tahun Baru di Makassar dan 23 kabupaten/kota lainnya di Sulsel diminta tanpa mercon dan petasan.
Di tempat lain, malam tahun baru tanpa mercon-petasan mungkin menjadi hal baru. Tapi di Sulsel, malam tahun baru tanpa mercon-petasan sudah lazim. Kebijakan malam tahun baru tanpa mercon-petasan sudah dijadikan imbauan pemerintah provinsi Sulsel dalam tiga tahun terakhir berturut-turut, hattrick.
Di 2021 ini, malam tahun baru tanpa mercon-petasan di Sulsel dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Nurdin Abdullah Nomor 443.2/9469/Dinkes, tertanggal 30 Desember 2020.
Tahun 2020, malam tahun baru tanpa mercon-petasan di Sulsel ditegaskan secara lisan dari Gubernur Nurdin Abdullah.
Setahun sebelum, Pemprov Sulsel mengeluarkan surat edaran mengenai “tatacara”
penyambutan Tahun 2019.
Surat edaran yang ditandatangani Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman itu tertanggal 26 Desember 2018, lima hari menjelang perayaan malam pergantian tahun.
Maka, tahun baru di Makassar pada 2018 dan 1 Januari 2019 dini hari nyaris tanpa mercon dan petasan.
Malam pergantian tahun 2018 ke 2019 dinilai paling adem dibanding malam tahun baru sebelumnya.
Bukan hanya tanpa mercon dan petasan. Tahun Baru 2021 bahkan diminta disambut tanpa pesta. Pemprov Sulsel melarang segala macam bentu pesta penyambutan tahun baru 2021, apalagi yang melibatkan banyak orang.
Untuk pertama kalinya, Anjungan Pantai Losari ditutup di malam tahun baru. Losari dijaga tentara sejak menjelang malam pergantian tahun. Losari dijaga tentara sejak Rabu (30/12/2020).
“Memang kalau persiapan akhir tahun pengamanan di Pantai Losari melibatkan TNI. Apalagi tahun ini ada edaran dari Bapak Gubernur yang melarang perayaan malam tahun baru, termasuk di Pantai Losari,” jelas Sekretaris Satpol PP Makassar, M Iqbal Asnan SH, Rabu (30/12/2020) malam.
Malam Tahun Baru 2019
Memang masih ada suara petasan. Masih ada ada percikan kembang api di malam tahun baru di Makassar pada penghujung 2019 dan menit-menit awal 2020, setahun lalu.
Masih ada suara petasan, masih terdengar suara bising knalpot motor anak muda. Masih ada alunan musik pop atau dangdut, namun suaranya tak sebising dua atau tiga dekade sebelumnya.
Selain imbauan dari kepala pemerintah daerah, tokoh agama, serta operasi cipta kondisi dari aparat Polri dan Polri, pesta ‘outdoor’ pergantian tahun 2019, ini menandai perubahan perilaku antargenerasi, dari generasi baby boomer dan X generation, ke Millennial; generasi yang merayakan pergantian tahun dengan lebih reflektif, simpatik, dan memilih menghabiskan waktu dengan gadget.
Tradisi itu, terlihat dan terasa menjelang malam tahun baru di Makassar, Senin (31/12/2018) di Makassar.
Tak ada pawai dan konvoi panjang kendaraan anak muda. Suara bising knalpot motor tak lagi bersahut-sahutan dengan suara petasan. Kebanyakan zikir dan dengar tauziyah di masjid.
Sentrum keramaian tak lagi di tempat-tempat konvesional yang ditentukan pemerintah daerah.
Keramaian itu kini menyebar di kedai kopi, resto dan distro, atau pelataran rumah-rumah warga.
Suasana ini hampir dirasakan di 29 kabupaten kota di tiga provinsi selatan, barat dan tengah Sulawesi.
Jalanan dan pusat-pusat keramaian dan hiburan publik sepi. Tak ada panggung hiburan.
Pantai Losari, misalnnya, yang sejak dekade 1970-an selalu jadi sentrum detik-detik bergantinya bandul hari. Sepi.(*)