OPINI
Tantangan Menjadi Orang Tua Masa Kini
Di era kini muncul istilah ‘Kids Zaman Now’. Istilah ini menjadi tren yang digunakan untuk merujuk pada generasi modernitas
Oleh Sri Mulyani, Wakil Dekan bidang akademik dan pengembangan lembaga Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Parahikma Indonesia
“Anakmu bukanlah milikmu. Mereka adalah putra-putri Sang Hidup, yang rindu akan dirinya sendiri. Mereka lahir lewat engkau, tapi bukan dari engkau. Mereka ada padamu tetapi bukanlah milikmu....”*
(Kahlil Gibran)
Di era kini muncul istilah ‘Kids Zaman Now’. Istilah ini menjadi tren yang digunakan untuk merujuk pada generasi modernitas dengan segala hal serba canggih dan instan.
Mereka sering disebut Generasi Z, lahir di rentang tahun 1995-2010. Peralihan generasi Y atau dikenal dengan Generasi Milenial, diidentikkan ‘menghamba’ pada pesat perkembangan teknologi.
Karl Mannheim (1893-1947) dalam Satriawan Salim (2018) mendefinisikan generasi sebagai suatu kelompok individu yang memiliki rentang usia yang sama dan mengalami peristiwa sejarah dalam suatu kurun waktu yang sama pula.
Generasi yang oleh Bill Gates disebut sebagai iGeneration, kini memasuki rentang usia 7-22 tahun atau jenjang sekolah dari SD sampai Perguruan Tinggi.
Dalam kurun waktu 25 tahun mereka akan memegang tongkat estafet kepemimpinan negeri bahkan dunia.
Ciri khas iGeneration yang menonjol adalah bersahabat dengan berbagai perangkat elektronik seperti komputer/laptop, , iPad, dan smart phone; keranjingan dengan aktivitas pribadi yang berbasis internet dan media sosial; serta lihai merangkai konten jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Snapshot, Youtube sampai Vlog.
Ketersediaan teknologi canggih dan informasi yang serba mudah, secara tidak langsung memengaruhi perkembangan karakter mereka.