Kunjungan Jusuf Kalla ke Afganistan
JK Bahas Perdamaian Afganistan dengan Presiden Afganistan Ashraf Gani dan Tiga Menteri, Ini Hasilnya
Rangkaian pertemuan dengan Presiden Afganistan Ashraf Gani dan tiga menteri meminta JK menjadi mediator pertemuan dengan Faksi Taliban di Jakarta.
Juru Bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah, mengungkapkan kunjungan Jusuf Kalla ke Afganistan kali ini merupakan lanjutan dari upaya perdamaian yang telah dirintis JK ketika masih menjabat sebagai wapres RI. Kunjungan tersebut atas sepengetahuan wapres RI Ma’ruf Amin yang mendukung pertemuan tersebut dengan membekali JK dengan sejumlah bahan.
Kehadiran Jusuf Kalla, menurut Dubes RI untuk Afganistan Arief Rachman, sangat dinantikan untuk memberi kontribusi dan solusi damai buat Afganistan.
Dikatakan Dubes RI untuk Afganistan Arief Rachman, sikap dan persepsi elite Afganistan terjadap Jusuf Kalla merupakan berkah bagi Indonesia karena pihak Afganistan sangat mempercayai Indonesia sebagai juru damai mereka. Untuk itu Dubes RI untuk Afganistan Arief Rachman berharap pendekatan pelibatan ulama untuk perdamaian sangat diharapkan mengadirkan perdamaian di Afganistan.
“Kehadiran Pak JK beserta rombongan sangat dinantikan, untuk memberikan jalan keluar atau solusi bagi perdamainan di Afganistan. Hal ini tentu saja berkah bagi Indonesia dan pihak Afganistan sangat welcome ke pak JK, dan semoga pelibatan ulama untuk perdamaian dapat menghadirkan damai di Afganistan,” jelas Dubes RI untuk Afganistan Arief Rachman saat jamuan sarapan pagi di Istana Haram Sarai.
Tiga Menteri
Menurut Husain Abdullah, selain perdamaian, kunjungan ini juga membahas isu kemanusiaan dan ekonomi.
Selain dengan Presiden Afganistan Ashraf Ghani, Jusuf Kalla juga bertemu dan berdialog dengan tiga menteri. Ketiga menteri tersebut adalah Menteri Agama dan Haji Afganistan Mohammad Qasim Halimi, Menlu Afganistan Mohammad Haneef Atmar, serta Menteri Perindustrian dan Perdagangan Afganistan Nisar Ahmad Ghoryani.
Presiden dan tiga menteri serta sejumlah tokoh agama Afganistan sepakat meminta Jusuf Kalla menjadi fasilitator dan mediator pertemuan dengan faksi Taliban.
Dialog yang diharapkan mengakhiri konflik bersenjata bertahun-tahun di Afganistan tersebut diminta digelar di Jakarta. CEO HCNR Afganistan Abdullah Abdullah meminta Jusuf Kalla agar dialog perdamaian di Jakarta ini melibatkan ulama se-Asia.
Faksi Taliban
Perang masih menghantui Afganistan. Negara Islam berpenduduk sekitar 32 juta itu masih diselimuti konflik internal. Faksi Taliban masih menjadi momok bagi Pemerintah Afganistan. Faksi bersenjata yang pernah dipimpin Osama bin Laden ini tidak sepaham dengan Pemerintah Afganistan dalam sistem pemerintaggan kendati sama-sama merujuk pada syariat Islam.
Pemerintah Afganistan berharap Jusuf Kalla beserta ulama-ulama Indonesia bersedia memfasilitasi dialog antara pemerintah Afganistan dengan faksi Taliban demi mengakhiri konflik kekerasan yang semakin meningkat di negara tersebut. Pemerintah Afganistan ingin dialog tersebut dilakukan di Jakarta.
“Kita ingin Pak Jusuf Kalla dan ulama Indonesia memfasilitasi dialog ulama Afganistan dan ulama Taliban untuk mengakhiri konflik,” ujar Menteri Agama dan Haji Afganistan Mohammad Qasim Halimi saat berdialog dengan Jusuf Kalla di Istana Presiden Afganistan, Char Chinar Palace, Kabul, Rabu (23/12/2020),
seperti disampaikan Husain Abdullah, melalui WhatsApp, Rabu (23/12/2020) malam.
Disebutkan oleh Menteri Agama dan Haji Afganistan Mohammad Qasim Halimi, konflik terjadi akibat adanya perbedaan antara faksi-faksi di Afganistan dalam hal mencari model pemerintahan Islam yang cocok bagi negara Islam berpenduduk 32 juta jiwa tersebut.