Tribun Majene
Mahasiswa Desak Kejari Usut Dugaan Korupsi Bimtek DPRD Majene
Puluhan mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung Kejaksaan Negeri Majene, Selasa (22/12/2020).
Penulis: Hasan Basri | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE - Puluhan mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung Kejaksaan Negeri Majene, Selasa (22/12/2020).
Mereka mendesak agar Kejaksaan mengusut dugaan korupsi pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Majene.
Mahasiswa yang mengatasnamakan Solidaritas Perjuangan Mahasiswa Majene (APMM) menuding pada kegiatan Bimtek 27 sampai 28 November 2020 terdapat kejanggalan yang mengarah pada tindak pidana korupsi.
Kejanggalan tersebut dimaksud, ada manipulasi data terkait jumlah peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
Mahasiswa menemukan dalam absensi kegiatan mencantumkan 20 nama sebagai peserta kegiatan, padahal hanya diikuti 10 orang.
Disebutkan juga ada jumlah uang yang ditransfer kesetiap peserta sebanyak Rp 4.900.000 dan pengembalian peserta ke penyelenggara berbeda beda.
Jumlah variasi uang yang ditransfer atau dikembalikan Rp 4,9 juta, Rp 4,4 juta dan Rp 4,2 Juta. Oleh karena itu, atas indikasi itu, mahasiswa menyatakan sikap.
Pertama, mendesak DPRD Majene agar membuka informasi publik mengenai anggaran Bimtek.
Kedua, mendesak BPK melakukan audit secara menyeluruh terkhusus pada anggaran pelaksaan Bimtek.
Ketiga, mendesak Kejaksaan Negeri Majene mengusut tuntas dugaan korupsi pada kegiatan Bimtek.
Dari pantauan tribun, peserta aksi melakukan orasi secara bergantian di depan Kantor Kejari Majene. Sebagian peserta aksi membawa spanduk dan membagikan selebaran bertuliskan tuntutan mereka.
Dalam aksi berlangsung mendapat pengawalan ketat aparat Kepolisian Resor Majene. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/puluhan-mahasiswa-berunjuk-rasa-di-depan-gedung-kejaksaan-negeri-majene-selasa-22122020.jpg)