Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Arah Baru Peta Politik Sulsel

CITIZEN ANALISIS: Kerja Besar Setelah Muktamar IX PPP di Makassar

Ada waktu kurang lebih 4 tahun sungguh-sungguh bekerja untuk memenangkan Partai.Jangan sampai terlewatkan dengan hal yang tidak produktif

Editor: AS Kambie
zoom-inlihat foto CITIZEN ANALISIS: Kerja Besar Setelah Muktamar IX PPP di Makassar
DOK
Mulawarman, Alumni Universitas Hasanuddin

Pertama, demokrasi Indonesia menganut sistem multipartai. Sejak reformasi hingga kini, telah ada 9 partai. Hampir gelaran pemilu selalu ada partai Baru.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat punya banyak pilihan terhadap preferensi politiknya.

Tidak ada jaminan masyarakat yang tunggal terhadap pilihannya, selalu saja terbuka kemungkinan.

PPP sebagai partai yang mengklaim partai umat Islam jelas menjadi tantangan, sejauhmana ia menjadi solusi khususnya bagi kaum muslim dalam konteks berdemokrasi.

Partai politik tersedia banyak, bahkan yang mengklaim berideologi Islam pun bukan hanya PPP. Itu artinya, PPP punya tantangan.

Bila mampu mengelola tantangan itu sudap pasti ia masih diminati masyarakat.

Kedua, sistem politik elektoral yang sangat kental dengan oligarki dan politik uang. Ini meski bukan hanya menjadi tantangan khusus PPP.

Namunsebagai partai umat, PPP harusnya lebih berkepentingan untuk menjaga agar politik tidak terjebak dalam praktik buruk berdemokrasi.

Spirit perjuangan kader dan elit PPP harusnya dimotivasi tidak hanya dilandaskan pada merawat demokrasi itu dari aspek negatif, sebaliknya, ia merupakan realisasi dari amanah khalifah Allah yang tercantum dalam ideologi partainya, sebagai partai Islam.

Di sinilah nilai plus PPP, di mana kerja yang diyakini para kader sebagai bentuk ibadah.

Politik oligarki dan money politics menjadi masalah yang serius bagi bangsa. Ia membuat proses kaderisasi yang berkualitas tidak berjalan.

Demikian juga dengan politik uang, membuat demokrasi yang substantif tidak pernah dapat terwujud. Ironinya bahkan dua masalah itu dilakukan dan dicontohkan oleh partai politik.

PPP menghadapi tantangan lebih awal dari perubahan internalnya, sambil berkonstribusi membenahi reformasi negara secara keseluruhan.

Ketiga, revolusi internet yang telah mengubah seluruh lanskap politik di tanah air, baik dari segi manajemen, kaderisasi, organisasi, hingga model kampanye.

PPP memiliki tantangan sejauhmana ia mampu beradaptasi dengan perubahan politik mutakhir, sehingga ia benar-benar dapat menjadi solusi umat Islam dalam berbagai zaman.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved