Skenario Jenderal Asal Makassar Bubarkan Massa 1812 dari 1,2 Kilometer Sebelum Menuju Istana Negara
Anak Buah Jenderal Asal Makassar Irjen Pol Fadil Imran membubarkan massa FPI di Jakarta.
Anak Buah Jenderal Asal Makassar Irjen Pol Fadil Imran membubarkan massa FPI di Jakarta.
TRIBUN-TIMUR.COM- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran membubarkan massa Front Pembela Islam (FPI) yang demonstrasi di Jakarta.
Demo sempat berlangsung di area sekitar Istana Negara, Patung Kuda Monas, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Berdasarkan goggle maps, jarak antara Istana Negara dengan Patung Kuda Monas sejauh 1,2 kilometer.
Saat tiba, 5.000 anggota Sabhara, Brimob, dan personil TNI langsung membubarkan mereka.
"Kami minta kalian membubarkan diri. Tidak ada kumpul-kumpul di tengah Pandemi Covid-19," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto melalui pengeras suara yang dikutip dari Wartakotalive.
Massa yang berdatangan dari arah Jalan Budi Kemuliaan dan Jalan Merdeka Pusat pun tidak bisa melintas ke arah Istana Negara.
Kendaraan taktis polisi dikerahkan untuk mengusir para pengunjuk rasa.
Sekira 500 massa yang berkumpul itu pun terus diminta mundur melewati Jalan MH Thamrin.
"Saya minta massa mundur semua! Kami tidak segan-segan memberi tindakan tegas karena hal itu sudah diatur undang-undang," imbau Heru.
Saat itu, polisi pun menggiring mereka untuk menjauhi area Istana Negara.
Polisi berulang kali menyampaikan untuk segera bubar.
Kemudian pulang ke rumah.
Skenario Penyekatan Massa
Ada 15 pos penyekatan aksi 1812 di Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (18/12/2020).
Sehingga, massa aksi 1812 tak berhasil bertemu di satu titik.
Di belasan pos penyekatan massa aksi 1812 tersebut, beberapa petugas menyiapkan pelayanan rapid test Covid-19.
DIketahui, pos penyekatan 1812 yang menyediakan rapid test virus corona, didirikan di kawasan perbatasan dari Kota Bekasi menuju Kota Jakarta.
Ada pun penyekatan dilakukan dalam rangka mencegah massa aksi 1812 yang hendak melakukan unjuk rasa di Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2020).
"Ya kami melaksanakan antisipasi kegiatan unjuk rasa yang hari ini ke Jakarta"
"Mulai dari semalam kami mapping ke wilayah yang jadi titik kumpul keberangkatan," ungkapnya Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Widjonarko saat ditemui di pos penyekatan Harapan Indah, Bekasi.
Terdapat 2 jalur arteri yang ditempatkan pos pantau di perbatasan antara Bekasi dan Jakarta Timur.
Yakni Harapan Indah, Kecamatan Medan Satria dan dan Kalimalang, Kecamatan Bekasi Barat.
Kemudian, lokasi-lokasi strategis yang diduga jadi titik kumpul, seperti stasiun KRL dan 3 akses menuju tol dalam kota tak luput dari penjagaan.
Total, terdapat 15 pos penyekatan di Kota Bekasi.
"Itu ada beberapa titik ya, pertama jalan arteri ada dua, di Sumber Arta dan Harapan Indah. Lalu lokasi titik kumpul ada 7 lokasi"
"Kemudian akses tol dari Bekasi Barat 1 dan 2, Jatiwaringin, Jatiasih, lalu Bekasi Timur"
"Ada juga lokasi lain yang harus kami tempatkan seperti stasiun dari Kranji, Bulan-bulan dan Bekasi Timur," tuturnya.
Kepolisian juga menyediakan tim medis yang membawa serta 5.000 rapid tes dan 500 anti-gen kit.
Massa aksi yang terlihat hendak berangkat menuju Jakarta diharuskan mengikuti rapid test.
"Jadi kalau ada yang reaktif tentunya akan kami tindaklanjuti pelaksanaan swab dan massa yang akan melaksanakan, akan kami larang untuk aksi karena memang reaktif," ungkap Widjonarko.
Penjagaan bakal dilakukan selama 24 jam dengan menyesuasikan perkembangan massa aksi yang rencananya menyampaikan aspirasi di depan Istana Negara.
Meski begitu, kapolres mengaku hingga saat ini belum ada pergerakan dari massa aksi 1812 yang hendak ke Jakarta.
"Hingga siang ini belum ada. Saat ini hasil pantauan belum terlihat adanya massa yang mengarah ke Jakarta"
"Namun demikian kami tetap mewaspadai mana kala ada titik kumpul langsung kita lakukan kegiatan prokes," katanya.(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Massa Aksi 1812 Dibubarkan Polisi: Saya Minta Massa Mundur Semua! Kami Tak Segan Beri Tindakan Tegas,