Tribuners Memilih
Tiga Hari Jelang Pilwali, Pengamat Harap Keempat Paslon Siap Menang dan Kalah
Tiga hari lagi warga Kota Makassar akan memilih calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar pada 9 Desember 2020 ini.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini menilai, pelaksanaan tiga kali debat publik di luar Kota Makassar menunjukkan tingginya tensi politik pesta demokrasi itu.
Polrestabes merekomendasikan debat ketiga tidak digelar di Kota Makassar dengan alasangan pertimbangan keamanan dan pandemi Covid-19.
Ia mengapresiasi KPU Kota Makassar dan Polrestabes yang menjaga stabilitas dan kondusifitas keamanan dengan memindahkan debat ke Jakarta.
Apalagi, katanya, pemindahan lokasi debat ketiga diputuskan hanya tiga hari jelang debat.
"Kita perlu apresiasi kepada KPU dan Polrestabes Makassar bahwa debat ketiga betul-betul bukan tanpa alasan harus pindah ke Jakarta, ini semata-mata untuk keberhasilan, kesuksesan menghindari hal-hal makin memanas," ujarnya.
Jebolan Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia ini menilai drama politik adu argumentasi dalam debat harus dibawa ke dalam persaingan jelang Pilwali Makassar 2020 ini.
Menurutnya, Pilwali Makassar 2020 harus diwarnai sikap rasa kekeluargaan, cinta damai, saling menghormati.
"Drama politik yang ditampilkan dalam debat, walaupun ada ketegangan, harus dibawa keluar dengan rasa kekeluargaan, cinta damai, panggung politik di debat harus dibawa di dunia realitas kita."
"Mari saling menghormati, sehingga Kota Makassar ini cool, dingin menunjukkan demokrasi yang sehat, siapapun pemenangnya," tandasnya.
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95