Alfamart
Melalui Program Alfability, Sudah 755 Penyandang Disabilitas Bekerja di Alfamart
Melalui program Alfability, Alfamart dan anak perusahaan secara aktif mengajak penyandang disabiltas bergabung sebagai karyawan sejak tahun 2016.
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebagai gerai komunitas, Alfamart berupaya berkontribusi bagi masyarakat sekitar.
Salah satunya memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk bergabung bersama Alfamart dalam melayani Indonesia.
Melalui program Alfability, Alfamart dan anak perusahaan secara aktif mengajak penyandang disabiltas bergabung sebagai karyawan sejak tahun 2016.
Sampai bulan November tahun 2020, ada 755 orang telah bergabung sebagai karyawan di Alfamart dan anak perusahaannya.
Melalui program Alfability, Alfamart percaya bahwa setiap orang punya kemampuan (ability) termasuk kepada penyandang disabilitas.
"Alfamart fokus pada kemampuan dimiliki dan tumbuh bersama, bukan pada hambatannya,” kata Presiden Direktur Alfamart, Anggara Hans Prawira pada kegiatan Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2020, Kamis (3/12/2020).
Ia menyampaikan, Alfamart ingin menjadi perusahaan inklusi.
Perusahaan mengakomodir dan menghargai keberagaman karyawannya, untuk memungkinkan kontribusi mereka secara penuh dan tanpa diskriminasi.
“Setiap orang pasti punya kekurangan dan kelebihan, mari kita berfokus kepada kemampuan atau ability yang dimiliki,” terangnya.
Hal ini termasuk dalam kesempatan berkarir, semua karyawan, baik disabilitas ataupun non disabilitas memiliki kesempatan karir sama.
“Kami lihat adalah kinerja, menyelesaikan tugas tanggung jawab dengan baik dan nilai-nilai perilaku sesuai tentunya kesempatan terbuka luas,” tambah Hans Prawira.
Hans Prawira berharap, semua karyawan penyandang disabilitas tetap semangat berkontribusi nyata dan postitif terhadap kemajuan perusahaan serta Indonesia pada umumnya.
Salah seorang karyawan penyandang disabilitas asal Makassar, Saldi.
Saldi memulai bergabung di Alfamart sebagai crew.
Setelah dua tahun bekerja dan berhasil menyelesaikan penilaian kerja, kini ia telah menjadi Asisten Kepala Toko.
Ia mengaku, lingkungan pekerjaan mendukungnya tanpa memandang rendah.
“Yang saya lakukan adalah bekerja dengan giat meski ada keterbatasan, jangan sampai lemah karena keadaan,” ucpanya.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit