Azan Hayya Alal Jihad
Inspektur Jenderal Fadil Imran kepada Pelaku Azan Hayya Alal Jihad: Di Lubang Tikus Juga Saya Kejar
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran kepada Pelaku Azan Hayya Alal Jihad: Di Lubang Tikus Juga Saya Kejar
TRIBUN-TIMUR.COM - Pelaku yang mengumandangkan azan Hayya Alal Sholat diganti Hayya Alal Jihad dalam masalah besar.
Polisi berjanji menangkap semua pelaku yang terlibat dalam provokasi tersebut.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran menyampaikan pernyataan tegas.
"Mau sembunyi di lubang tikus juga akan saya kejar," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Jumat (4/12/2020)
Satu penyebar Azan Hayya Alal Jihad sudah diringkus polisi.
Sebuah video yang menayangkan sekelompok orang mengumandangkan azan dengan mengganti lafal 'hayya ala sholah' menjadi 'hayya alal jihad' sempat viral di jejaring media sosial, belum lama ini.
Bahkan, video yang tersebar itu menjadi perbincangan hangat serta sempat membuat kehebohan di masyarakat.
Video sekelompok orang yang mengganti lafal azan 'hayya ala sholah' menjadi 'hayya alal jihad' itupun menuai respon beragam dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat hingga ulama dan pemuka agama.
Diduga, adegan dalam video tersebut dilakukan oleh sekelompok orang di wilayah Majalengka, Jawa Barat.
Kini, setelah videonya bermasalah dan menjadi viral, pelaku azan 'hayya alal jihad' menyatakan permintaan maaf dan mengaku khilaf.
Pelaku tersebut berjumlah tujuh orang yang merupakan warga Desa Sadasari, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.
Tak sedikit dari masyarakat yang menanyakan maksud video tersebut dibuat.
Dikutip dari Tribun Cirebon, pelaku sudah meminta maaf baik secara lisan dan tulisan.
Mereka membuat surat pernyataan. Ketujuh orang itu membubuhkan tanda tangan di atas materia 6 ribu dan disaksikan PLT Desa Sadasari Abdul Miskad serta saksi-saksi lainnya.
Surat permintaan maaf itu ditujukan kepada warga Desa Sadasari, pemerintah, dan umat Islam.