Sebelum Meninggal, Harla Ratda Punya Riwayat Positif Covid-19

TRIBUNPALOPO.COM, WARA - Harla Ratda santer dikabarkan meninggal akibat terpapar Covid-19.

Isu itu dibantah oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Palopo Taufiq.

Taufiq yang juga Asisten II Pemkot Palopo menegaskan, bahwa Harla sudah negatif dari virus corona.

Kendati begitu, ia mengakui apabila Harla pernah dinyatakan positif virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, tersebut.

"Sudah negatif. Sebelumnya memang pernah positif, beliau sudah sembuh," kata Taufik.

"Tapi yang namanya ajal-kan kita tidak tahu. Semoga beliau khusnul khatimah, di lapangkan kuburnya dan diterima disisi Allah," ucap Taufiq.

Menurut dia, Harla adalah orang yang baik.

"Beliau politisi sekaligus pengacara yang santun, punya dedikasi yang luar bisa untuk membantu sesama dan punya banyak ide untuk membangun Palopo yang lebih baik," tuturnya.

Diketahui, pengacara sekaligus mantan anggota DPRD Palopo Harla Ratda meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Awal Bros, Makassar, Rabu (2/12/2020) dini hari.

Harla meninggal setelah sempat dirawat akibat sakit yang dideritanya. 

Kabar meninggalnya Harla dibenarkan Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Palopo, Alfri Jamil. "Mari kita doakan semoga almarhum diterima disisi-nya," kata Alfri.

Selain mantan legislator, Harla ikut dikenal sebagai pengacara kondang di Luwu Raya atau Tana Luwu. 

Ia juga menjadi dosen di Fakultas Hukum Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo.

Harla ikut dipercaya sebagai pemangku adat Pangngulu Kada Siteba di Kabupaten Luwu. 

Saat ini jenazah Harla dalam perjalanan menuju Palopo.