Tribuners Memilih
Debat Publik Pilkada Putaran Terakhir, Tina-Ado Tawarkan Mamuju Keren, Habsi-Irwan Mamuju Maju
Debat publik putaran terakhir Pilkada Mamuju berlangsung di Grand Hotel Maleo, Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Rabu (2/12/2020).
Penulis: Nurhadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU -- Debat publik putaran terakhir Pilkada Mamuju berlangsung di Grand Hotel Maleo, Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Rabu (2/12/2020).
Debat kedua mengangkat tema "menyelesaikan persoalan daerah dan mensingkronkan pembangunan daerah provinsi dan pusat serta menjaga keutuhan NKRI" dipandu moderator Mardiana Rusli.
Calon bupati, Sutinah Suhardi mengungkapkan bahwa kemiskinan menjadi masalah yang sangat utama yang harus diselesaikan.
Menurut Sutinah, terjadi ketimpangan pembangunan antara wilayah di Kabupaten Mamuju. Khususnya antara desa dan kota.
Kata dia, PDRB terus mengalami peningkatkan, namun disaat yang sama kemiskinan juga terus meningkat terus signifikan.
"Visi Mamuju Keren akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata, serta peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan melalui beberapa program," ujarnya.
Seperti membangun akses antara kota dan desa, utamanya pada pusat-pusat aktifitas ekonomi dan mendirikan badan usaha disetiap kecamatan.
Kemudian penyediaan alat pertanian dan alat tangka ikan yang memadai untuk nelayan.
Kemudian penyediaan beasiswa mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, serta tuntaskan masalah anak putus sekolah dan penyediaan ambulamce setiap kecamatan.
"Ada kesehatan intervensi pemerintah dalam penuntasan kemiskinan. Tidak ada inovasi atau terobosan pemerintah yang bisa dilihat langsung masyarakat," ujarnya.
Untuk mengatasi masalah ini, butuh data yang kompherensif semua rumah tangga, agar bantuan yang turun berdasarkan kebutuhan masyarakat.
Sementara paslon nomor 2, Habsi Wahid menuturkan, pihak bertekad membawa Mamuju sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Barat tambah maju.
"Posisi Mamuju akan menjadi penyangga ibukota negara jika dipindahkan dari Jakarta ke Kalimantan. Ini sekaligus menjadi isu dan tantangan sekaligus peluang yang harus ditangkap, karena itu untuk periode kedua ini, yang kami tawarkan Mamuju Maju,"kata Habsi.
Habsi menguraikan, dua kata dalam visi yang ditawarkan, yakni Mamuju dan Maju.
Artinya kami memiliki tekad untuk melanjutkan pembangunan di Mamuju dua periode, sakaligus mengunginkan pembangunan Mamuju dua kali tambah baik.