Terbaru! 11 Hari Libur dan Cuti Bersama di Desember 2020 Terancam, Gubernur - Dokter Usul Dihapus
Terbaru! 11 hari libur dan cuti bersama di Desember 2020 terancam ditiadakan, gubernur hingga organisasi dokter usulkan kebijakan itu dihapus.
Sebagai gantinya, pemerintah pusat bisa memberikan insentif kepada Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Mestinya harus dikompensasi dengan insentif, tak perlu cuti. Liburnya, libur normal saja, mungkin menyongsong Natal dan Tahun Baru," kata Juli, sapaan akrabnya.
"Kalau semua ditumpuk akhir tahun, bisa hampir separuh bulan itu nyaris tidak ada aktivitas kegiatan pemerintah," sambungnya.
Diskon tiket dihapus
Sementara itu, epidemiolog Griffith University, Australia Dicky Budiman berpendapat, peniadaan libur panjang akhir tahun ini juga harus didukung dengan penghapusan diskon tiket.
"Saya setuju untuk dikurangi saja libur-libur itu, tetapi juga perlu dibatasi pergerakan dari masyarakat," ucap Dicky, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (25/11/2020) pagi.
"Ini harusnya di sektor-sektor perhubungan harusnya memperkuat kebijakan ini. Bukan malah memberikan diskon-diskon tiket dan kemudahan-kemudahan dalam perjalanan ke luar kota. Jangan didukung dengan adanya diskon tiket," sambungnya.
Apabila diskon dan kemudahan dalam perjalanan tetap diberikan, hal itu justru tidak sejalan dengan apa yang diperintahkan oleh Presiden Jokowi.
Larangan mobilisasi
Epidemiolog kolaborator saintis LaporCOVID Iqbal Elyazar mengatakan, pemangkasan cuti bersama juga harus dibarengi dengan larangan tegas dari pemerintah terkait mobilisasi masyarakat.
Jika tidak, pemangkasan cuti bersama itu tidak akan efektif dan terkesan sia-sia.
"Pertama, karena tetap ada liburan Natal dan Tahun Baru di mana orang masih akan tetap berupaya untuk menambah liburan. Apalagi untuk orang-orang yang bukan PNS (pegawai negeri sipil)," kata Iqbal, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (25/11/2020).
"Sama halnya tidak ada larangan, sanksi, hambatan untuk pulang kampung atau mudik atau mengunjungi tempat-tempat hiburan atau wisata selama periode dua minggu tersebut," lanjutnya mengatakan.
IDI minta ditiadakan
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) Daeng M Faqih meminta pemerintah mempertimbangkan untuk meniadakan libur akhir tahun 2020.