Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Bone

Pelaku Pembuang Jasad Bayi di Desa Passippo Belum Terungkap

Kepolisian Polres Bone sampai saat ini belum berhasil mengungkap pelaku pembuang jasad  bayi perempuan di Dusun Woddie

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
Ist
Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Ardy Yusuf 

TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Kepolisian Polres Bone sampai saat ini belum berhasil mengungkap pelaku pembuang jasad  bayi perempuan di Dusun Woddie, Desa Passippo, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Bayi ditemukan terbungkus kantong kresek berwarna merah dia area perkebunan, tak jauh dari pabrik batu pada Kamis (19/11/2020) 06.30 Wita. 

Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Ardy Yusuf menyatakan, pihaknya telah memeriksa beberapa orang saksi. 

"Masih penyelidikan dan penyidikan. Beberapa saksi telah diperiksa. Belum ada pelaku pembuang bayi yang diamankan," katanya Jumat (27/11/2020).

Ardy menyampaikan, bayi ini sengaja dibunuh kemudian dibuang.

Sebab, menurut dokter forensik ada tanda kekerasan seperti bekas cekikan dan kekerasan pada benda tumpul.  

DNA bayi juga telah diambil untuk mengetahui siapa orang tua bayi tersebut.

Namun kata dia, pihaknya masih harus menunggu hasil secara tertulis dari Biddokkes Polda Sulsel. 

"Bayi ini sengaja dibunuh baru dibuang, DNA bayi juga telah kita ambil untuk mengetahui siapa orang tua bayi," ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, dari hasil autopsi  Dokter Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Denny Matius menemukan adanya tanda kekerasan. 

"Ada tanda kekerasan. Kekerasan pada benda tumpul di beberapa tempat di tubuh sang bayi," katanya saat ditemui usai melakukan autopsi pada Jumat (20/11/2020).

Namun, ia tidak menjelaskan secara detail mengenai titik mana saja di bagian tubuh bayi yang ditemukan tanda kekerasan. 

"Detailnya belum bisa saya sampaikan. Nanti akan kami sampaikan dilaporan visum," ucapnya. 

Denny memastikan bahwa bayi lahir dalam keadaan hidup, akan tetapi ada tindakan kekerasan, akhirnya meninggal. 

Autopsi, kata dia, untuk mencari tahu siapa si bayi dan siapa orang tuanya. Makanya dilakukan pengambilan sampel DNA dari bayi tersebut. 

"Berkaitan dengan itu, kita telah melakukan pengambilan sampel  DNA dari jasad bayi," tuturnya. 

Kata Denny, jiika nanti pelaku pembuangan bayi telah tertangkap, maka perlu dilakukan pencocokan DNA. 

"Sekiranya ada tersangka dari pembuangan bayi, maka akan dicocokkan DNAnya. Mudah mudahan terungkap," jelasnya. 

Laporan Wartawan TribunBone.com, Kaswadi Anwar 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved