Ramai Diperbincangkan setelah Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Ini Harga Benih Lobster yang Sebenarnya
Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap KPK terkait kasus korupsi ekspor benih lobster
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo menjadi perbincangan publik.
Edhy ditangkap karena dugaan korupsi dari kebijakannya sendiri yakni ekspor benih lobster.
Sebelumnya, kebijakan ini sempat menjadi kontroversi.
Bahkan direspon oleh mantan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti.
Hal ini, tentunya menambah rasa penasaran publik tentang harga ekspor benih lobster ini.
Dilansir dari Wartakotalive, benur atau benih lobster menjadi viral usai ramai Edhy Prabowo Ditangkap KPK.
Menteri Kelautan Dan Perikanan itu ditangkap terkait ekspor benur.
Lalu berapa sih harga benur?
Akun instagram @idx_channel, mengeluarkan daftar harga benih lobster.
Untuk diketahui, DX Channel (kependekan dari Indonesia Stock Exchange Channel, sebelumnya bernama MNC Business dan iBCM Channel) adalah sebuah stasiun televisi berita bisnis selama 24 jam yang menjangkau wilayah Indonesia yang menyiarkan berita dan informasi bisnis dari Bursa Efek Indonesia.
Saluran ini hanya bisa disaksikan lewat televisi satelit oleh MNC Vision saluran 100 dan UseeTV.
Benih lobster air tawar dijual seharga Rp 2.500 - RP 6.000 per ekor.
Benih lobster pasir dijual seharga Rp 4.500 per ekor.
Benih lobster bambu ukuran 2,5 - 3 inci dijual dikisaran Rp 7.000 per ekor.
Benih lobster mutiara dijual antara Rp 15.000 - Rp 20.000 per ekor.
Sedangka, apabila sudah dewasa, harga lobster sangat tinggi.
Lobster batu dijual Rp 210.000 - Rp 400.000 per kilogram.
Lobster pakistan dijual Rp 400.000 per kilogram.
Lobster pasir Rp 390.000 per kilogram.
Lobster bambu Rp 250.000 - Rp 1.200.000 per kilogram.
Lobster batik Rp 900.000 per kilogram.
Lobster mutiara Rp 1,5 juta per kilogram.
Sudah Disentil Susi
Sementara itu, Jauh sebelum penangkapan politisi Partai Gerindra itu, Susi Pudjiastuti sudah berkali-kali menyentil Edhy menyangkut ekspor benur atau benih lobster.
Sebab, di era Susi menjabat Menteri Kelautan Dan Perikanan, ekspor benih lobster sangat dilarang.
Pada waktu yang lalu, Susi mengaku geli bila salah satu alasan diizinkannya ekspor benih lobster karena banyak nelayan yang mengantungkan hidupnya menjadi pencari benih.
Padahal, sumber daya laut bukan hanya benih lobster saja.
"Sekarang diwacanakan, pengambil bibit nanti ambil apa kalau tidak ambil bibit? Ya lucu, ya masa di laut itu isinya cuma bibit lobster? Adanya bibit karena ada emak lobster. Lobster besar inilah yang ditangkap, jangan bibitnya," kata Susi dalam diskusi daring, Kamis (23/7/2020).
Susi menyebutkan, kebijakan ekspor benih lobster merupakan hal yang aneh, karena hanya Indonesia saja yang mengizinkan ekspor benih lobster.
Beberapa negara seperti Australia, Filipina, Kuba, hingga Sri Lanka tidak mengambil benih lobster untuk diekspor.
Bahkan Australia telah melarang penangkapan lobster dengan jenis kelamin betina agar keberlanjutannya terjaga.
Itulah mengapa dia menganggap lucu bila alasannya karena nelayan tidak punya pekerjaan lain.
"Kalau tidak bisa menangkap bibit, (nelayan) tidak bisa menangkap yang lain? Oh, bisa. Itu ribuan jenis ikan ada di laut. Tangkap (lobster) yang ukuran 200 gram, atau paling tidak 100 gram," tutur Susi.
Susi justru merasa khawatir bila bibit lobster diambil, nelayan kecil justru tak lagi mendapat uang dari menangkap lobster ukuran konsumsi.
Asal tahu saja, menangkap lobster kerap dilakukan nelayan kecil karena penangkapannya yang mudah.
Tak perlu memakai kapal besar, lobster bisa ditangkap hanya dengan bekal jermal ataupun ban dalam mobil.
Harga lobster ukuran konsumsi biasanya mencapai ratusan ribu tergantung dari jenis dan ukuran.
"Kita pakai akal sehat saja. Kenapa kita mesti menghidupi Vietnam? Lucu buat saya. Saya percaya negara wajib melindungi SDA untuk kemaslahatan masyarakat. Indonesia akan jadi negara besar kalau lautnya bisa dikelola dengan baik," pungkas Susi.
Saat itu, Menteri KP Edhy Prabowo menyebut keputusannya mengizinkan ekspor benih bening lobster alias benur susah berdasarkan nilai historis kemanusiaan sekaligus berdasarkan ilmiah.
Alasan lainnya adalah untuk kesejahteraan nelayan yang selama ini hidupnya bergantung pada benih.
"Kalau ditanya berdasarkan apa kami memutuskan? Nilai historis kemanusiaan karena rakyat butuh makan. Tapi berdasarkan ilmiah, juga ada. Kalau ditanya dulu penelitian seperti apa? Dulu tidak ada. ini ada Dirjen-dirjennya, belum berubah orang-orangnya," kata Edhy beberapa waktu lalu.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Benur Trending Usai Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Ini Daftar Harga Benih Lobster