Jadi Menteri KKP Interim, Inilah Persamaan Luhut Pandjaitan dan Edhy Prabowo, Bu Susi Ikut Trending
Luhut Pandjaitan menggantikan posisi Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Luhut Pandjaitan menggantikan posisi Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Hal tersebut dikarenakan Edhy Prabowo diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat tiba di Indonesia.
Kedua pembantu Presiden, Jokowi ini juga memiliki kesamaan.
Letak persamaan tersebut yaitu sama-sama berseteru dengan Susi Pudjiastuti.
Dilansir dari Tribunnews.com, berbagai ungkapan kontroversial Luhut kerap ter-blow up di media sosial, salah satunya ketika dia menyindir kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengenai penenggelaman kapal dalam menangani pencurian ikan.
Menurut Luhut, semestinya Susi tak hanya menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia, tetapi juga membantu para nelayan Indonesia agar kapalnya bisa mendapatkan ikan di perairan tersebut.
"Ya memang, apa yang dibuat Ibu Susi itu bagus, kita tenggelamin, harus ada shock therapy itu. Tetapi jangan sepanjang masa shock therapy. Capek juga orang nanti, akhirnya bosan. Sekarang what next?" ujar Luhut.
Selain itu, Luhut pun memprotes Susi yang melarang nelayan menggunakan cantrang. Ia menilai aturan yang diterapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) itu tidak memberikan solusi bagi nelayan untuk menangkap ikan.
"Kita jangan hanya larang, larang, larang tapi tak ada solusi. Solusinya apa?" kata Luhut pada peluncuran Program 1 Juta Nelayan Berdaulat di Telkom Hub, Jakarta, Senin (8/4/2019).
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hanya berkomentar singkat.
"Basi," kata Menteri asal Pangandaran itu kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, saat dimintai komentar soal kritik Luhut tersebut, Selasa (9/4/2019).
"Saya tidak perlu komentar karena pembaca sudah cukup bahkan sangat mewakili KKP," kata dia.
Dilansir dari Wartakotalive, di akhir masa tugasnya Susi juga buka-bukaan kenapa berani melawan atasannya Menko Luhut.
Susi mengatakan, perbedaan pendapat itu adalah hal yang lumrah.
Dia bilang, tidak ada yang aneh soal itu.