Warga Jeneponto Ditemukan Meninggal
Bobi Bin Baharuddin Karaeng Raja; Lelaki Jeneponto Meninggal Mandiri, Ditinggal Istri dan Anak
Kamar itu terletak di BTN Bapertaru, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Jeneponto. Binamu adalah ibu kota Kabupaten Jeneponto.
TRIBUN-TIMUR COM, JENEPONTO - Bobi Bin Baharuddin (38 tahun) meninggal sendiri di kamar. Tanpa istri. Tanpa anak. Tanpa keluarga, Kamis (26/11/2020).
Kamar itu terletak di BTN Bapertaru, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Jeneponto.
Binamu adalah ibu kota Kabupaten Jeneponto.
Daerah ini berjarak 87 kilometer, Selatan Kota Makassar.
Perumahan ini berada dalam wilayah administratif Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Jeneponto.
Karaeng Raja sapaan Bobi Bin Baharuddin. Sudah lama tinggal sendiri di Empoang.
Istri dan anak sudah lama pergi. Pulang ke Makassar.
Baca juga: Kronologi Penemuan Warga Sangalla Utara Tana Toraja yang Tewas Tergantung
Baca juga: Kasus Pemukulan Mahasiswa Jeneponto, 4 Mahasiswa Diperiksa Polisi
"Lama mi pulang ke Makassar," kata tetangga Karaeng Raja, Suada.
Selepas ditinggal istri dan anak, tiap hari Karaeng Raja pergi ke rumah tetangganya.
Suada mulai curiga setelah Karaeng Raja tak muncul.
Dua hari lalu, Karaeng Raja masih sempat menanyakan masakan Suada. Selepas itu, obrolan tetangga pun dimulai.
Sejak itu, Suada pun curiga. Beberapa kali Suada melirik rumahnya. Tak ada Karaeng Raja muncul dari balik pintu.
"Pintu rumahnya bunyi-bunyi (berdecit),” kata Suada, berjenis kelamin wanita ini.
Suada gelisah. Bau bangkai menyengat. “Saya kira bau tikus mati jadi balikkan ke rumahku," ujarnya.
Semakin sore, Suada semakin gelisah. Bau itu semakin menyengat dari arah rumah Daeng Raja tadi sore, pukul 17.00 wita.
Hingga, Suada kembali ke rumah Karaeng Raja. Saat itu, tiupan angin kencang “mengobrak-abrik” pintunya.
Niat Suada ingin kembali menutup pintu rumah Karaeng Raja.
Suada tak sendiri. Dia memanggil seorang tetangga. Mereka mendapati tv menyala dan motor Karaeng Raja masih ada.
Suada pun histeris. Tengganya pun ikut teriak.
Mereka melihat tangan Karaeng Raja sudah hitam.
Tubuhnya terbaring lemas di atas ranjang.
"Penasaran ka to karena ada bau bangkai, disituma teriak," tambah Suada.
Mayat Karaeng Raja sudah menghitam.
Kepolisian Resort (Polres) Jeneponto sudah menangangi kasus ini.
Mayat Karaeng Raja sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang untuk identifikasi lebih lanjut.
Keluarga korban, Fadli mengatakan identifikasi RSUD Jeneponto untuk memastikan penyebeb kematian Karaeng Raja.
Anak Karaeng Raja menjadi pelayat paling ditunggu. Setelah itu, mayat Karaeng Raja akan dimakamkan di tanah kelahirannya, Jeneponto.
"Anaknya mami ditunggu dari Makasar," kata Fadli.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/hasim226112020.jpg)