Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Makassar 2020

Pj Wali Kota-Gubernur Sudah Dimintai Klarifikasi, Bawaslu Makassar: Selanjutnya Paslon

Ketua KPU Makassar, Nursari menambahkan, dugaan pelanggaran tersebut akan terus bergulir debgan memjnta klarifikasi kepada semua terlapor.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/FADLY ALI
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Makassar Sri Wahyuningsih 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Makassar Sri Wahyuningsih mengonfirmasi telah mengambil klarifikasi dua pejabat pemerintahan di Sulsel.

"Pak Gub (Nurdin Abdullah) dan Pak Pj (Rudy Djamaluddin) telah memberikan klarifikasi atas undangan dari Bawaslu, via virtual," ujar Sri via telepon, Rabu (25/11/2020) malam.

Baik Pj Wali Kota dan Gubernur Sulsel hampir bersamaan pemeriksaannya.

"Sekitar setengahan dua lah. Pemeriksaannya kurang lebih satu jam. Jadi keduanya bersamaan dek," ujar Sri.

Pemintaan klarifikasi, lanjut dia terkait laporan dugaan tidak netral yang dilaporkan tim hukum pasangan calon nomor urut 1 di Pilwali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto- Fatmawati Rusdi (Adama).

"Jadi yang terlapor itu, Pak Gub, Pak Pj, Sekcam Ujung Tanah Camat Ujung Tanah, paslon dan beberapa orang lainnya," katanya.

Kasusnya, terkait seruan Sekcam Ujung Tanah Andi Syaiful kepada tenaga honorer, Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK), dan Panitia Pengawas Kecamatan  (Panwascam) Ujung Tanah untuk mendukung salah satu pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020.

"Sebagai terlapor, kami pasti undang untuk memberikan haknya memberi klarifikasi. Yang belum ada konfirmasinya ini paslon dan beberapa orang yang masih kita tunggu," jelasnya.

Ketua KPU Makassar, Nursari menambahkan, dugaan pelanggaran tersebut akan terus bergulir debgan memjnta klarifikasi kepada semua terlapor.

Terkait hasil klarifikasi Gubernur NA dan PJ Wali Kota Makassar Prof Rudi, ia enggan menjabarkan lebih detail pokok pembicaraan terkait permintaan klarifikasi tersebut.

"Kalau soal keterangan saya tidak bisa sebarkan," ujarnya.

Sebelumnya, Tim hukum Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Adama), Ahmad Rianto melaporkan Sekretaris Camat (Sekcam) Ujung Tanah Andi Syaiful ke Bawaslu Makassar.

Beredar rekaman suara Sekretaris Kecamatan Ujung Tanah, Andi Syaiful yang diduga menekan tenaga honorer, PPK, dan Panwascam Ujung Tanah untuk mendukung salah satu Paslon.

Itu berdasar rekaman suara yang tersebar di berbagai grup WhatsApp dan media sosial sehingga viral.

Rekaman berdurasi 10 menit 22 detik yang diduga direkam saat dilakukan rapat bersama Sekcam Ujung Tanah dan para pengawai honorer di lingkup Kecamatan Ujung Tanah.

Namun, belum diketahui jadwal rapat tersebut dilaksanakan dan agenda rapat itu diduga untuk mengumpulkan para tenaga honorer di Kantor Kecamatan Ujung Tanah agar mendukung serta memenangkan salah satu Paslon di Pilwali Makassar.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved