Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Sinjai

Pembelaan Aliansi Tahura Menggugat Setelah Jubirnya Dituding Pernah Ikut Proyek 2017

Pembelaan Aliansi Tahura Menggugat Setelah Jubirnya Dituding Pernah Ikut Proyek 2017

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Suryana Anas
Istimewa
Aksi ATM di DPRD Sinjai saat menolak Proyek Perkemahan di Tahura Abd Latief, Sinjai Borong beberapa hari lalu. Ini Pembelaan Aliansi Tahura Menggugat Setelah Jubirnya Dituding Pernah Ikut Proyek 2017 

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI BORONG - Pembelaan Aliansi Tahura Menggugat Setelah Jubirnya Dituding Pernah Ikut Proyek 2017.

Jenderal Lapangan Aliansi Tahura Menggugat (ATM), Yusri menanggapi balik tudingan Konsultan Perencana dan Pengawas Proyek Tahura Abd Latief Sinjai Borong, Saktiawan.

Mereka menilai dugaan keterlibatan Juru Bicara Aliansi Tahura Menggugat (ATM), Fandi Kaluara dalam proyek Tahura Abd Latief di Desa Barambang, Kecamatan Sinjai Borong tidak mewakili masyarakat yang tergabung dalam ATM.

Yusri mengatakan bahwa posisi Fandi Kaluara yang saat ini sebagai salah satu jubir ATM yang pernah berperan dalam beberapa kegiatan pembagunan di Tahura tidak strategis apa yang dituduhkan.

"Perlu kami tegaskan bahwa ATM terdiri dari 28 organisasi, sehingga tuduhan terhadap salah satu Jubir kami yang kemudian digeneralisasi sebgai motif gerakan aliansi ini adalah asumsi tak berdasar dan sarat kepentingan penguasa yang dititipkan pada oknum-oknum tertentu untuk melemahkan gerakan rakyat," kata Yusri, Kamis (19/11/2020).

Menurutnya lintasan sepeda telah mereka diskusikan mendalam jauh hari sebelum aliansi itu dibentuk.

"Sedang kelimpungan Pemkab Sinjai menghadapi kekalahan argumentasi dibalas dengan menyerang salah satu jubir kami yang kemudian digeneralisasi sebgai representatif aliansi adalah bentuk kepanikan yang justru menguatkan opini publik tentang adanya sesuatu yang tidak baik-baik saja dibalik proyek pengembangan Tahura," kata Yusri.

Mereka tidak meributkan pembagunan sebelumnya, karena mereka ingin menegaskan bahwa bukanlah manusia yang anti pembagunan, selama memperhatikan daya dukung lingkungan dan dampak-dampak yang mungkin ditimbulkan.

Pembangunan villa, sarana ibadah, mess Polhut adalah kebutuhan untuk menunjang operasional Tahura.

Sebelumnya Konsultan Perencana Proyek Perkemahan  Tahura Abd Latief, Saktiawan menyayangkan Fandi Kaluara menolak proyek tersebut karena sebelumnya pernah ikut terlibat dalam pekerjaan proyek setempat tahun 2017 lalu. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved