Sama-sama Menabung untuk Menikah Bulan Depan, Sepasang Kekasih di Toraja Utara Gantung Diri
Berdasarkan keterangan Polisi, MT diduga nekat bunuh diri akibat depresi ditanggal mati oleh YT.
Penulis: Risnawati M | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Kasus bunuh diri sepasang kekasih, MT dan YT di Toraja Utara, Sulawesi Selatan, menyita perhatian masyarakat.
Sepekan setelah lelaki YT gantung diri, pacarnya, MT, juga gantung diri pada Selasa (17/11/20).
Berdasarkan keterangan Polisi, MT diduga nekat bunuh diri akibat depresi ditanggal mati oleh YT.
Apalagi, setelah YT meninggal MT tiba-tiba menjadi pendiam dan suka menyendiri.
MT juga sering mengunggah status-status galau di media sosial.
Kerabat MT bernama Mariana menjelaskan, MT dan YT telah berencana untuk menikah.
Pernikahan keduanya telah direncanakan pada bulan depan, Desember 2020.
"Itu kabar yang aku dapat dari kampung, bahwa mereka rencana nikah bulan depan," kata Marina.
Bahkan, MT dan YT sudah menabung bersama-sama untuk biaya pernikahan mereka.
"Iya selama ini mereka menabung untuk persiapan pernikahan," ujarnya.
Seperti diketahui, YT gantung diri pada Sabtu (31/10/2020) lalu.
YT meninggalkan sepucuk surat bertuliskan 'Selamat Jalan Keluarga'.
Belum diketahui motif YT bunuh diri.
Sementara MT mengakhiri hidupnya pada Selasa (16/11/2020) kemarin.
Gadis manis ini gantung diri menggunakan selendang berwarna hitam di samping rumahnya.
Diberitakan sebelumnya, perempuan MT (24), nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di samping rumahnya di Dusun Kata, Lembang (Desa) Salu, Kecamatan Sopai, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (17/11/2020) sore.
Kapolsek Sopai, Iptu Daud Massangka bersama piket fungsi dipimpin Kanit Tipidum, Aiptu Alex Parinding meninjau lokasi TKP.
“Kronologis kejadian sesuai keterangan saksi yaitu ayah korban YK (59), saat berada di rumah anaknya yaitu Mama Icet hendak mencari batu untuk digunakan melempar burung pipit di sawah,” ucap Iptu Daud.
Lanjut Daud saat sementara mencari batu, YK melihat anaknya MT tergantung di balok atap rumah bagian samping kiri rumah gunakan kain selendang berwarna hitam terikat di leher korban.
Kemudian YK memanggil kakak korban (saksi) yakni HS (38) meminta pertolongan ke tetangga sekitar.
“Dari hasil keterangan keluarga dan teman dekat korban bahwa semenjak pacar korban meninggal dunia karena gantung diri awal November 2020, mulailah korban sering terlihat menyendiri dan menjadi pendiam,” terang Daud.
Barang bukti diamankan yaitu sebuah kain selendang berwarna hitam digunakan korban gantung diri.
Keluarga korban kemudian menolak dilakukan otopsi dan dibuatkan surat pernyataan penolakan dan hasil penyelidikan tidak ada tanda kekerasan terhadap MT.
“Korban diduga mengalami depresi karena ditinggal pacar yang juga bunuh diri 3 November 2020 lalu,” tutup Daud.
Pekan Lalu Sang Pacar Juga Meninggal Bunuh Diri
Pekan lalu, pacar MT, YM, meninggal bunuh diri di Kalintiong, Lembang (Desa) Salu, Kecamatan Sopai, Sabtu (31/10/2020) malam.
Kapolsek Sopai, Iptu Daud Masangka bersama personel dipimpin Ka SPKT, Aiptu Daniel Pelu didampingi Kanit Resmob Reskrim, Bripka Leo Timan dan piket fungsi Polres Toraja Utara mendatangi lokasi penemuan mayat seorang laki-laki, YM (23).
“Ada dua saksi yang diperiksa yaitu saudara korban yakni YS (27) dan KN (17), korban ditemui gantung diri depan kandang babi,” kata Daud, Rabu (4/11/2020).
Dari keterangan saksi YS, korban pernah dirawat di rumah sakit dua hari karena pingsan di halaman rumahnya.
Semenjak sudah dirawat, YM sering menyendiri dan termenung.
Lanjut Daud menjelaskan, pada malam hari korban pulang dari warung ballo’ dan saat pulang memanggil-manggil ibunya namun sang ibu sedang tertidur.
“Saksi mencari korban di kamar namun tidak ada dan mendapati pesan bertuliskan ‘Selamat jalan keluarga’. Saksi kemudian mencari korban ke halaman dan menemukan tergantung di depan kandang babi,” terangnya.
Keterangan dari keluarga, korban selama ini tertutup dan pendiam. Diketahui korban adalah ketua PPGT Jemaat Kalintiong dan aktif di gereja.
Atas kejadian itu pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan kemudian dibuatkan surat pernyataan penolakan otopsi serta pemeriksaan di lapangan tidak ada tanda kekerasan
“Barang bukti diamankan seutas tali pramuka berwarna putih yang digunakan korban gantung diri dan buku saku tempat korban menulis pesan singkatnya,” tuturnya.
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.