Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kapolda Metro Jaya dicopot

Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar Dicopot dan Alasannya 'Tidak Laksanakan Protokol Kesehatan'

Mendadak Kapolda Metro Jaya dicopot dan Kapolda Jabar Dicopot oleh Kapolri Jenderal Idham Azis karena tidak tegas menegakkan Protokol Kesehatan

Editor: Mansur AM
istimewa
KETERANGAN PERS - Kapolda Metro Jaya dicopot dan Kapolda Jabar Dicopot secara mendadak oleh Kapolri Jenderal Idham Azis 

Akan tetapi, surat dari Anies tersebut tidak digubris oleh pihak Habib Rizieq, sehingga kegiatan yang dihadiri puluhan ribu orang itu tetap terjadi.

Akhirnya, terjadi pelanggaran terkait kerumunan massa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

Pelanggaran itu dibenarkan dari keluarnya surat pemberian sanksi berupa denda sebesar Rp 50 juta dari Satpol PP DKI Jakarta kepada Habib Rizieq Shihab.

"Berdasarkan pengamatan kami serta kondisi atas fakta yang terjadi dalam acara tersebut, telah terjadi pelanggaran terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19," tulis Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin.

Jadi Polemik

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab meminta kepada pemerintah agar membebaskan sejumlah ulama dan aktivis yang ditahan. Habib Rizieq pun menyebut sejumlah nama untuk dibebaskan, seperti, Abu Bakar Baasyir hingga Habib Bahar bin Smith.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab meminta kepada pemerintah agar membebaskan sejumlah ulama dan aktivis yang ditahan. Habib Rizieq pun menyebut sejumlah nama untuk dibebaskan, seperti, Abu Bakar Baasyir hingga Habib Bahar bin Smith. (Tangkapan layar youtube)

Acara yang digelar pemimpin ormas Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, pada Sabtu (14/11/2020) menuai polemik.

Pasalnya, acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri keempat Habib Rizieq itu memicu kerumunan massa.

Diperkirakan sekitar 10.000 orang memadati acara yang digelar di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.

Puluhan ribu orang yang hadir dalam perhelatan itu menjadi tidak terbendung hingga tumpah ruah dan berimpitan.

Akhirnya, massa yang berbondong-bondong itu menyulitkan penerapan protokol kesehatan, terutama untuk jaga jarak fisik.

Padahal, Indonesia masih berada di situasi pandemi yang rawan terjadi penularan Covid-19.

Oleh karena itu, acara tersebut menuai kecaman dari publik.

Bahkan, pemerintah sampai buka suara dan menyesalkan terjadinya acara tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengaku menyesalkan pelanggaran protokol kesehatan itu.

Sebab, pihaknya telah memperingatkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, agar pihak penyelenggara benar-benar mematuhi protokol kesehatan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved