Tribun Toraja
Kunjungan Balita ke Posyandu di Toraja Turun Selama 2020, Padahal Bisa Cegah Stunting
Kunjungan bayi dibawah lima tahun (Balita) ke Posyandu di Tana Toraja, menurun selama 2020.
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Sudirman
Khusus di Tana Toraja penanganan stunting menurun dan berada diperingkat terbawah.(*)
Masalah Stunting di Tana Toraja, Masyarakat Diajak Lebih Berperan Aktif
Saat ini masalah stunting menjadi PR utama Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Apalagi, baru-baru ini Pemprov Sulsel kembali mengumumkan bahwa penanganan masalah stunting di Tana Toraja menurun.
Namun dalam mencegah masalah stunting ini, Pemkab Tana Toraja terus melakukan upaya dan berbagai cara.
Salah satunya dengan meminta semua dinas terkait untuk semakin menguatkan program masing-masing dalam mengintervensi faktor-faktor yang dapat menekan angka stunting khususnya ke daerah lokus.
Tujuannya, agar mewujudkan penguatan pergerakan pemberdayaan masyarakat dalam intervensi pencegahan dan penurunan stunting.
Selain itu, untuk merangsang inovasi penanganan stunting di tengah masyarakat.
Diketahui, upaya ini sebenarnya telah berjalan sejak lama.
Tahun ini, terdapat 15 Kelurahan dan Lembang (Desa) yang menjadi lokus masalah stunting.
Di antaranya Lembang Salu, Batu Tiakka, Bua Tarrung, Kayuosing, Butang, Miallo, Dewata, Pabuaran, Maroson, Tapparan Utara, Leppan, Pondingao, Paku, Pakala dan Kelurahan Lemo.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Tana Toraja Fajar Toding, Kamis (7/11/2020) mengatakan upaya dalam mencegah masalah stunting, selain pemerintah, peran aktif dari masyarakat sangat diharapkan.
Pasalnya, tanpa keterlibatan masyarakat penurunan dan pencegahan stunting ini tidak akan bisa terwujud.
"Seperti judul kita, pergerakan pemberdayaan masyarakat, jadi bukan hanya pemerintah yang bergerak namun masyarakat juga harus lebih aktif lagi sehingga terjadi keterpaduan program antara pemerintah dan masyarakat" tuturnya.
Dan lewat upaya ini, kata Fajar, pemerintah juga akan bekerja sama dengan para tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh wanita dan seluruh kader kesehatan yang ada di Kelurahan dan Lembang.