Tribun Toraja
Kunjungan Balita ke Posyandu di Toraja Turun Selama 2020, Padahal Bisa Cegah Stunting
Kunjungan bayi dibawah lima tahun (Balita) ke Posyandu di Tana Toraja, menurun selama 2020.
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Sudirman
TRIBUNTORAJA.COM,MAKALE--Kunjungan bayi dibawah lima tahun (Balita) ke Posyandu di Tana Toraja, menurun selama 2020.
Dimana pada 2020 kunjungan hanya 53 persen. Jika dibandingkan tahun sebelumnya (2019) mencapai 70 persen.
Sehingga kunjungan 2020 ini pun belum mencapai target yakni 90 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Tana Toraja, dr Ria Minolhta menyebut, hal ini dipengaruhi berbagai faktor.
Diantaranya, daya tarik posyandu yang masih kurang dari segi program dan fasilitas layanan, kesadaran orang tua balita, serta kurangnya peran aktif sektor terkait terhadap Posyandu.
"Selain itu juga karena faktor Pandemi Covid-19," kata dr Ria Jumat (13/11/2020) sore.
Padahal menurutnya, dengan rutin melakukan kontrol ke Posyandu merupakan salah satu cara dalam mencegah masalah stunting pada anak.
Ia menjelaskan, posyandu adalah tempat untuk dilakukan pemantauan tumbuh kembang balita.
Seperti pengukuran berat badan, tinggi badan dan umur balita yang menjadi indikator utuk mengetahui status gizi anak seperti stunting, wasting dan gizi kurang sampai gizi buruk.
"Seharusnya dilakukan setiap bulan sehingga gangguan tumbuh kembang dapat dideteksi secara dini, dan di intervensi dengan cepat dan tepat," ungkapnya.
Selain itu, kata dr Ria, posyandu adalah wadah pembinaan bagi orang tua balita atau keluarga di 1000 HPK tentang pola asuh anak melalui bina keluarga balita.
Namun, fakta yang ada saat ini setelah imunisasi lengkap pada bayi (0-11bulan), orang tua balita tidak lagi berkunjung ke posyandu.
Padahal seharusnya balita harus dibawah ke posyandu mulai umur 0 sampai 5 tahun untuk pemantauan tumbuh- kembang.
"Dan yang sangat miris bagi petugas kesehatan, kadang-kadang lakukan sweeping balita ke rumah balita sambil membawa timbangan dan menempuh perjalanan yang jauh," pungkasnya.
Untuk diketahui, baru-baru ini Pemprov Sulsel mengumumkan daftar penanganan masalah stunting di semua Kabupaten se-Sulsel.