Tak Ada Gunanya HP Canggih di Rongkong
SELAMA 2 hari, Sabtu - Ahad (7-8/11/2020), rombongan dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan atau FTIK IAIN Palopo mengunjungi Kecamatan Rongkong
Penulis: CitizenReporter | Editor: Edi Sumardi
Tungku pembakaran yang sangat klasik dengan menggunakan kayu bakar.

Keempat, walaupun berada di daerah terpencil yang tak diakses transportasi umum, kesadaran anak-anak Dusun Salurante dalam menempuh pendidikan sangat besar.
Mereka rela menenempuh perjalanan yang tidak dekat dengan berjalan kaki untuk bersekolah setiap harinya.
Kelima, masyarakat Salurante mayoritas beragama Muslim, maka tak heran jika di dalam dusun tersebut terdapat masjid.
Yang menarik dari masjid ini adalah keberadaannya yang menjadi satu-satunya bangunan mewah dari seluruh bangunan yang ada di dusun tersebut.
Rongkong juga terkenal dengan kerajinan tenunnya.
Maka tak heran masyarakat Salurante merupakan pengrajin tenun yang handal.
Mereka masih menggunakan cara manual dalam menenun dan memanfaatkan kayu-kayu sekitar sebagai warna.
Malam kami habiskan di tenda dengan dingin yang menyelimuti.
Esoknya, kegiatan Kemah Literasi dilaksanakan.
Para bocah-bocah yang merupakan warga sekitar jadi peserta.
Kegiatan dikemas dalam bentuk lomba, seperti lomba membaca puisi, lomba membaca cepat, dan pesan berantai.
Kegiatan ini dipandu langsung Project Manager Kemah Literasi, Hisbullah SPd MPd.
Bocah-bocah tersebut sangat antusias mengikuti acara tersebut.
Para orang tua mereka pun tak ketinggalan walaupun hanya sebagai penonton dan sebatas memberikan semangat buat anak-anak mereka.