Penanganan Covid
Ketatnya Protokol Kesehatan Pelaksanaan Umrah di Era Pandemi, Jemaah Selalu Diingatkan Jaga Jarak
Ketua DPD AMPHURI Sulampua, H Ardiansyah Arsyad Lc yang saat ini sudah berada di Mekkah mengungkapkan ketatnya protokol kesehatan yang dijalankan
Petugas juga memeriksakan suhu tubuh jemaah yang baru datang. Selain itu, petugas juga memeriksa kembali surat hasil PCR yang dibawa.
Setelah divalidasi, jemaah akan menuju imigrasi. Namun rupanya, di masa pandemi ini, proses di imigrasi yang biasanya hanya berlangsung sekira 15 menit akhirnya menjadi 30 -45 menit akibat physical distancing yang diberlakukan.
"Setelah melalui imigrasi, jemaah akan mengambil bagasi masing-masing. Banyak perubahan yang kita rasakan. Biasanya pada saat kita sampai di bandara, koper kita sudah diambil porter yang akan diantarkan ke bus. Untuk saat ini, kita sendiri yang mengambil, kita bawa masing-masing ke bus yang disediakan,"jelas Ardiansyah Arsyad.
Provider yang melayani jemaah juga mengatur posisi duduk dalam bus agar tetap berjarak. Jika biasanya satu baris diisi empat orang, maka di masa pandemi ini hanya untuk dua orang.
"Biasanya bus terisi 50 orang, sekarang cuma terisi sekira 17 sampai 20 orang. Makanya biaya umrah mengalami kenaikan hingga 40-50 persen,"katanya.
Ardiansyah juga mengatakan, perubahan lain pelaksanaan umrah di masa pandemi adalah mutawwif atau mursyid yang biasanya berasal dari Indonesia, sekarang harus dari Arab Saudi.
Saat tiba di hotel, jemaah harus turun secara beraturan. Barang-barang jemaah pun harus disterilkan lebih dahulu sebelum dibawa masuk e dalam hotel.
Untuk menghindari situasi yang menimbulkan kerumunan, pembagian kunci kamar pun telah dilakukan sejak berada di bus. Sehingga, saat tiba jemaah bisa langsung masuk ke kamar masing-masing.
"Jadi jamaah yang ingin berangkay umrah, betul-betul harus memahami dan mengetahui peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi,"tambahnya.
Karantina di Hotel
Sementara itu, Sekretaris DPD AMPHURI Sulampua, Andi Candrawali juga mengakui sistem pemberangkatan jemaah umrah harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19, termasuk physical distancing.
"Ini dilakukan juga untuk menjaga nama baik negara, menjaga kepercayaan yang diberikan pemerintah Arab Saudi dengan menerima jemaah umrah dari Indonesia,"tambahnya.
Saat tiba di hotel, jemaah termasuk penyelenggara umrah menjalani karantina selama tiga hari di dalam kamar dan tidak boleh melakukan kontak di luar teman sekamar. Di mana, setiap kamar hanya boleh diisi maksimal dua orang.
Menurutnya, hal tersebut sebagai bentuk kepedulian pemerintah Arab Saudi untuk memastikan kondisi jemaah terjaga dengan baik, agar terhindar dari potensi terjangkit Covid-19.
Sebelum masa karantina berakhir, jemaah tidak dibebaskan untuk berkunjung ke Masjidil Haram.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/tribun-business-forum-seri-22-mengangkat-tema-prospek-bisnis-umrah-era-new-normal-1.jpg)