Pilpres AS
UPDATE Pilpres AS, Biden Tinggal Butuh 6 Suara Jadi Presiden Amerika, Trump: Mereka Mencuri Pemilu
Saat ini, Biden telah memerolah 264 electorat vote, sedangkan rivalnya Donald Trump mendapat 214 suara elektoral.
TRIBUN-TIMUR.COM-Tinggal butuh enam suara akan membawa Calon Presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden jadi Presiden Amerika Serikat dan melenggang ke Gedung Putih.
Saat ini, Biden telah memerolah 264 electorat vote, sedangkan rivalnya Donald Trump mendapat 214 suara elektoral.
Dikutip Kompas.com dari Daily Sabah, masih ada lima negara bagian yang masih belum rampung menghitung perolehan suara, salah satunya adalah negara bagian kunci Pennsylvania.
Sejumlah media AS melaporkan kemenangan untuk Donald Trump dari Partai Republik di 23 negara bagian, termasuk Florida, Texas, Indiana, Kentucky, Missouri, dan Ohio.
Sementara Biden memenangi 22 negara bagian, termasuk Delaware, California, dan New York.
Selain itu, mantan wakil presiden tersebut juga telah mengambil alih kemenangan di tiga negara bagian yang dimenangi Trump pada 2016, yakni Arizona, Michigan, dan Wisconsin.
Nebraska membagi suara elektoralnya menjadi dua, yakni empat untuk Trump dan satu untuk Biden.
Maine dimenangi oleh Biden, tetapi negara bagian tersebut hanya menyumbang tiga dari empat suara elektoral kepada Biden.
Satu suara elektoral di Maine dimenangi oleh Trump. Jika Biden menang di Nevada, secara teori dia akan mendapat 270 suara elektoral yang diperlukan.
Harapan Partai Demokrat yang memprediksi akan menang cepat dan telak bagi Biden rupanya tidak tercapai.
Mereka harus menunggu hingga Biden memperoleh minimal 270 suara elektoral.
Terlepas dari pandemi yang telah menewaskan lebih dari 230.000 orang AS, perekonomian yang menurun, dan kebijakan luar negeri yang kacau, Trump masih mendapat dukungan dari sebagian besar negara bagian.
Respon Trump di Twitter
Sementara itu, Trump terjun ke Twitter ddan mengeklaim lawan-lawannya mencoba "mencuri pemilu" meskipun dia tidak memberikan bukti. Twitter membatasi akses unggahan tersebut.
"Kami unggul BESAR, tetapi mereka mencoba MENCURI Pemilu. Kami tidak akan pernah membiarkan mereka melakukannya. Suara tidak dapat diberikan setelah Pemungutan Suara ditutup!" tulis Trump di Twitter.