Tribun Mamuju
Sebut Penjelasan Pihak Kemenkumham Sulbar Tidak Masuk Akal, HMI Ancam Kembali Demo
Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manakarra kini meninggalkan kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Barat.
Penulis: Nurhadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manakarra kini meninggalkan kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Barat usai menyampaikan orasi terkait dugaan kecurangan dalam proses rekrutmen CPNS tahun 2019 lingkup Kemenkumham Sulbar, Kamis (5/11/2020).
Ketua HMI Cabang Manakarra, Sopliadi mengatakan jawaban atau penjelasan pihak Kemenkumham tidak masuk akal terkait dugaan kecurangan yang mereka temukan di lapangan.
"Kawan-kawan sekali, yang kita kembali. Jawaban pihak Kemenkumham sangat tidak masuk akal, ini bukti bahwa benar-benar terjadi kecurangan dalam proses penerimaan CPNS di Kemenkumham Sulbar," teriak Sopliadi menggunakan pengeras suara.
Sementara Koordinator Lapangan Arman mengatakan penjelasan Kepala Divisi Pemasyarakatan Elly Yuzar, selaku ketua panitia seleksi daerah, sangat berbelit-belit dan tidak masuk akal.
"Itu peserta atas nama Renaldy push upnya hanya 30 kali, kenapa saat pengumuman 40 kali, jelaskan itu. Kenapa bisa terjadi. Banyak sekali anumu, atlet saja tidak ada yang bisa dapat nilai lari 11 detik," tegasnya.
Mereka menantang pihak Kemenkumham untuk memanggil peserta atas nama Renaldy untuk dites ulang larinya.
Kalau tidak mampu 11 detik mereka meminta kadiv Pemasyarakatan harus siap ditahan.
"Sedangkan di beton saja lari tidak bisa nilai sampai 11 detik. Apalagi ini lari di rumput yang licin banyak jatuh, tidak masuk akal ini, jelaskan baik-baik ini," teriaknya.
Mereka meminta Polda Sulbar untuk mengusut dugaan tersebut dan memeriksa kadiv Pemasyarakatan Kemenkumham Sulbar.
"Pak Kakanwil Kemenkumham, nama bapak tercoreng gegara bawahan bapak yang tidak bertanggung jawab. Kenapa pengumuman itu tidak dipasang saja papar pengumuman biar semua peserta bisa melihat," pungkasnya sambil berjalan meninggalkan pintu kantor Kemenkumham.
"Kami menduga kenapa barang ini tidak dibuka secara transparan karena ada permainan. Mana rekap nilai untuk Ombudsman sebagai pengawas independent, mana rekap nilai untuk korem sementara mereka yang laksanakan tes kesamaptaan," tuturnya.
"Pak Anwar, usut ini anggotamu. Dia kasi malu bapak, untuk kader HMI kita pulang saja, besok kita kembali aksi, hari ini tidak ada jawaban yang jelas, orang seperti ini, merusak lembaga Kemenkumham Sulbar," lanjutnya.(*)