Tribun Bone
Dua Tahun Kepemimpinan Tafaddal Jilid Dua, Berikut 14 Poin Tuntutan Kelompok Cipayung
Aksi unjuk rasa dilakukan di dua tempat yakni di Kantor Daerah Bone dan Kantor DPRD Bone.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG BARAT - Organisasi mahasiswa HMI, PMII, IMM yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Bone, melakukan aksi unjuk rasa, Selasa (2/11/2020).
Aksi unjuk rasa dilakukan di dua tempat yakni di Kantor Daerah Bone dan Kantor DPRD Bone.
Aksi unjuk rasa dilakukan dalam memperingati dua tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Bone jilid dua, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi dan Ambo Dalle (Tafaddal).
Koordinator Lapangan PMII Cabang Bone, Muhammad Nurwan Tiftah mengatakan, ada 14 tuntutan Kelompok Cipayung Bone selama dua tahun kepemimpinan Tafaddal jilid dua.
"Ada 14 tuntutan sebagai bahan evaluasi kepemimpinan Tafaddal jilid dua," katanya saat ditemui usai aksi.
Nurwan menyebutkan, 14 tuntutan tersebut yakni, persoalan layanan publik seperti mengurus KTP. Terkadang masyarakat mengurus KTP dipimpong bahkan terkadang tidak ada blanko.
Layanan perizinan usaha yang buruk. Ditambah tatanan kota yang buruk. Arah pembangunan kota tidak jelas.
Kemudian persoalan transparansi anggaran, seperti transparansi APBD Bone, anggaran pendidikan dan anggaran Covid-19.
Ditambah, pengelolaan sampah yang tidak ada solusi. Retribusi jalan yang melanggar serta dibiarkan.
Selanjutnya, masalah bantuan sosial dan data kemiskinan terpadu dinas sosial tidak diperbaharui.
Permasalahan pembagian pupuk dan kuota pupuk di Kabupaten bone tidak cukup.
Formulasi pendidikan di tengah pandemi. Keberadaan Perusda, penyelesaian Perda Kepemudaan dan persoalan peminjaman anggaran Rp 500 miliar.
Dalam aksi yang berlangsung di Kantor Daerah Bone, sempat terjadi kericuhan ketika massa aksi dipukul mundur oleh aparat gabungan.
Massa aksi pun kesal dan membalas tindakan aparat gabungan dengan melempar batu. Beruntung kejadian tersebut tidak berlangsung lama.
Namun, tiga mahasiswa mengalami luka di bagian kepala diduga dipukul oleh aparat yang berjaga.