Debat Kandidiat Pilkada Mamuju
Sutinah Sebut Kemiskinan di Mamuju Meningkat, Habsi: Pengaruh Pendatang
Hj Sutinah Suhardi menyorot masalah kemiskinan pada debat publik putaran pertama di Ballroom Hotel Matos, Sabtu (31/10/2020).
Penulis: Nurhadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Calon Bupati Mamuju Pilkada 2020 nomor urut 1, Hj Sutinah Suhardi menyorot masalah kemiskinan pada debat publik putaran pertama di Ballroom Hotel Matos, Sabtu (31/10/2020).
Sutinah menyebutkan angka kemiskinan di Kabupaten Mamuju dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
"Tahun 2018 angkat kemiskinan di Mamuju 6.7 persen, kemudian pada tahun 2019 meningkat ke angkat 7.06 persen," kata Sutinah saat diberi waktu tiga menit memapatkan visi dan misi serta program jika terpilih.
Belum lagi, kata dia, mutu pendidikan di Kabupaten Mamuju relatif menurun. Hasil ujian nasional tingkat SMP, berada di urutan terakhir se-Sulbar.
"Mamuju juga terendah dalam hal Indeks Pembangunan Manusia (IPM) se-Sulbar, Tina-Ado dengan Kartu Mamuju Keren, akan hadir meningkatkan semua itu," tuturnya.
Calon Bupati Mamuju nomor urut dua, H Habsi Wahid, menanggapi. Menurutnya angka kemiskinan di Mamuju dipengaruhi oleh pendatang.
"Mamuju ini sebagai ibukota provinsi, sudah menjadi konsekwensi akan banyak pendatang atau penduduk urban, mereka masuk dengan tujuan mencari kerja namun tidak memiliki skill. Akhirnya tidak mendapatkan pekerjaan sesuai yang diinginkan, saat pendataan oleh BPS, mereka tergolong sebagai penduduk miskin," jelasnya.
Dia mengatakan, pendatang di Kabupaten Mamuju rata-rata didominasi oleh usia produktif dengan tujuan mencari kerja. Namun, rata-rata tidak mendapatkan pekerjaan sesuai yang diharapkan.
Habsi juga membantah terkait IPM yang disampaikan Sutinah. Menurutnya, IPM Mamuju dalam beberapa tahun terakhir justru mengalami peningkatan.(*)