Tribun Makassar
Gelar Pawai Tarhib, FPI Makassar Kecam Tindakan Presiden Prancis
Star di Masjid Daruttaubah Jl Paropo. Iring-iringan massa FPI bergerak ke Jl Urip Sumoharjo lalu ke Jl Bawakaraeng hingga ke Jl Jenderal Sudirman.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ratusan massa Front Pembela Islam (FPI) Makassar, menggelar Pawai Tarhib dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (29/10/2020) malam.
Pawai digelar dengan berkeliling di sejumlah ruas jalan Kota Makassar.
Star di Masjid Daruttaubah Jl Paropo. Iring-iringan massa FPI bergerak ke Jl Urip Sumoharjo lalu ke Jl Bawakaraeng hingga ke Jl Jenderal Sudirman.
Di Perempatan Jl Jenderal Sudirman, peserta pawai yang dikawal jajaran Polsek Panakukkang dan Tim Penikam Polrestabes Makassar bergerak ke Jl Arif Rate.
Di Jl Arif Rate, peserta pawai berhenti sejenak di depan salah satu Tempat Hiburan Malam (THM).
Mereka terlihat mengecek pintu pagar THM yang tertutup rapat untuk memastikan tidak beroperasi di perayaan hari besar Maulid Nabi.
Hal itu merujuk pada Peraturan Daerah tentang larangan beroperasi bagi THM saat perayaan hari besar umat Islam.
Usai memastikan THM di Jl Arif Rate itu tidak beroperasi, massa iring-iringan Pawai Tahrib itu pun bergerak ke Jl Haji Bau lalu tembus ke Jl Penghibur.
Di Jl Penghibur, orator di atas mobil komando menyampaikan pernyataan sikapnya.
Dalam pernyataan sikapnya, FPI mengecam tindakan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap melecehkan Islam lewat pembuatan karikatur Nabi Muhammad.
Mengutuk keras tindakan Emmanuel Macron yang mempromosikan kebencian terhadap umat Islam.
"Harap mengajak umat Islam untuk bangkit dari ketertindasan peradaban jahiliyah modern yang menempatkan Islam sebagai musuh," ucapnya lewat pengeras suara.
Seusai membacakan pernyataan sikap, iring-iringan FPI melanjutkan pawai ke kawasan tempat hiburan malam di Jl Nusantara.
Tidak satu pun THM yang didapati terbuka atau beroperasi dalam pawai itu.
Mereka pun melanjutkan perjalan ke arah Jl Tentara Pelajar. (Tribun-Timur/Muslimin Emba).