Prancis Lockdown Lagi
Kabar Buruk Buat Prancis, Presiden Umumkan Lockdown Kedua Covid-19 Meningkat, Jerman Juga Lockdown
Kabar Buruk Buat Prancis, Prancis Lockdown Lagi Presiden Umumkan Lockdown Kedua Covid-19 Meningkat, Jerman Juga Lockdown
Presiden Perancis sejak 2017 itu mneuturkan bersama dengan tetangga di Eropa, "Negeri Anggur" mempercepat penanganan terhadap virus corona.
Dilansir Sky News Rabu (28/10/2020), dia menyebut gelombang kedua virus corona ini bakal "lebih berat dan mematikan" dibanding sebelumnya.
Hingga Rabu malam waktu setempat, Perancis sudah melaporkan 36.437 kasus.
Meningkat dibanding 33.417 pada Selasa (27/10/2020). Pada Selasa, otoritas kesehatan di sana mencatatkan 523 korban meninggal corona, yang merupakan statistik tertinggi sejak April.
Sebagai gambaran betapa mengerikannya gelombang kedua di sana adalah setengah dari ruang perawatan intensif seantero negara diisi pasien Covid-19.
Presiden Emmanuel Macron memprediksi, untuk mencapai kekebalan kelompok ( herd immunity) mereka harus mengalami 400.000 kematian.
Selain Perancis, Jerman melalui Kanselir Angela Merkel juga mengumumkan lockdown selama empat pekan dimulai pada 2 November.
Tidak berbeda dengan tetangganya itu, "Negeri Bir" menerapkan sejumlah larangan yang bakal ditinjau setiap dua pekan, di antaranya:
1. Bar dan pub bakal ditutup.
2. Restoran harus ditutup kecuali mereka memberlakukan layanan pesan antar.
3. Pusat kebugaran, gedung bioskop, dan teater terpaksa ditutup.
4. Jika ada pertemuan dalam ruangan, maka jumlahnya dibatasi hanya 10 orang, atau setara penghuni dua rumah.
5. Hotel tertutup untuk turis, namun mereka dikecualikan untuk menginap jika "ada alasan yang sangat mendesak".
6. Toko masih diizinkan untuk menjalankan kegiatan, dengan catatan mereka membatasi satu orang per meter persegi.
Merkel menyatakan, dia mengupayakan sekolah, tempat penitipan anak harian maupun pusat perawatan tetap buka selama karantina wilayah berlangsung,