Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prancis Lockdown Lagi

Kabar Buruk Buat Prancis, Presiden Umumkan Lockdown Kedua Covid-19 Meningkat, Jerman Juga Lockdown

Kabar Buruk Buat Prancis, Prancis Lockdown Lagi Presiden Umumkan Lockdown Kedua Covid-19 Meningkat, Jerman Juga Lockdown

Editor: Mansur AM
dok AFP / intisari
Kabar Buruk Buat Prancis, Prancis Lockdown Lagi Presiden Umumkan Lockdown Kedua Covid-19 Meningkat, Jerman Juga Lockdown 

Kabar Buruk Buat Prancis, Prancis Lockdown Lagi Presiden Umumkan Lockdown Kedua Covid-19 Meningkat, Jerman Juga Lockdown

TRIBUN-TIMUR.COM - Presiden Emmanuel Macron mengumumkan lockdown nasional setelah angka penularan Covid-19 di Negara itu meningkat lagi. 

Selain Covid-19, Prancis sedang menghadapi masalah lain terkait gelombang protes dan seruan boikot produk Prancis dari Negara-negara Muslim menyusul pernyataan Macron yang dianggap menghina Umat Islam.

Selain Prancis, Jerman juga mengumumkan lockdown mengantisipasi gelombang kedua Covid-19.

Presiden Prancis Rapat Darurat, Serangan Mematikan Terjadi Lagi di Nice 3 Orang Dilaporkan Tewas

Perancis dan Jerman sama0-sama mengumumkan lockdown nasional kedua, setelah mereka mencatatkan kenaikan kasus dan korban meninggal Covid-19.

Di "Negeri Anggur", pengumuman itu disampaikan Presiden Emmanuel Macron di mana bakal dimulai Jumat (30/10/2020) hingga 1 Desember.

Selama sekitar satu bulan penerapan lockdown, warga Perancis harus mematuhi beberapa poin yang di antaranya:

1. Perintah "di rumah saja" kecuali untuk olahraga satu jam setiap hari, berobat, atau membeli bahan pokok.

2. Restoran dan bar ditutup selama karantina nasional Toko yang dianggap tidak menjual barang kebutuhan pokok harus ditutup.

3. Larangan bepergian ke berbagai wilayah di Perancis.

4. Menutup sejumlah perbatasan.

5. Universitas kembali kepada pengajaran secara daring.

6. Setiap warga yang meninggalkan rumah harus membawa dokumen yang menegaskan keperluan mereka, dan bakal diperiksa oleh polisi.

Harian Le Parisien memberitakan, kantor perdana menteri menegaskan maksimal seseorang boleh keluar dari kediamannya adalah satu kilometer.

Macron menyatakan, dia terpaksa kembali mengambil langkah drastis itu karena kasus Covid-19 meningkat dengan cepat di sejumlah region.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved