Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Henri Subiakto, Dulu Berselisih dengan Rocky Gerung, Kini Dipermalukan Fadli Zon di ILC TV One

Perdebatan Fadli Zon dengan Henri Subiakto terjadi di acara ILC TV One. Berawal saat Henri menyebut banyak orang termakan hoax terkait vaksin.

Editor: Anita Kusuma Wardana
tangkapan layar Youtube ILC
Debat panas Henri Subiakto dan Fadli Zon di ILC 27 Oktober tadi malam, siapa kalah 

TRIBUN-TIMUR.COM- Serunya program Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One, Selasa (27/10/2020) tadi malam.

Dalam acara ILC TV One yang dipandu Karni Ilyas, terjadi perdebatan antara Fadli Zon dengan Henri Subiakto.

Bahkan, Fadli Zon berani mempermalukan dan menyebut ucapan Henri Subiakto tidak bermutu.

Perdebatan Fadli Zon dengan Henri Subiakto terjadi di penghujung acara ILC TV One.

Berawal saat Henri menyebut banyak orang termakan hoax terkait vaksin. 

Padahal saat ini vaksinya pun belum ada. 

"Masih banyak hoax yang beredar dan masih banyak diskomunikasi-diskomunikasi yang terjadi,"

"Hoax itu kami catat sampai sekarang di era pandemi. Sampai ada 2031 hoax dan miskomunikasi," kata Henri. 

Selanjutnya hal itu dikaitkan dengan politik dan merugikan pemerintah.

"Hoax itu pak biasa kalau ada fenomena-fenomena politik nasional. Ada Pilpres, Pemili, itu naik. Ini kan nggak ada Pemilu, nggak ada politik, ini naik juga. Ada yang memainkan dari sisi politik," katanya. 

Hal ini langsung disanggah Fadli Zon dengan menyebut pemerintah harusnya menjadi penengah dan muncul meluruskan informasi sebenarnya. 

Adapun beberapa informasi yang disebut Henri sebagai hoax antara lain soal halal haramnya vaksi, vaksi menyebabkan kemandulan, vaksi bisa merubah DNA dan lainnya. 

Termasuk tentang pernyataan MUI soal halal atau harammya ikut dibahas

Menurut Fadli yang dimaksud dengan hoax ini merupakan ruang diskusi. Bukan penyebaran informasi bohong. 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved